Grid.ID - Badan Kesehatan Dunia secara resmi mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020.
Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai bidang, baik pada aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lingkungan yang justru memberikan dampak negatif dan positif.
Dari dampak yang terjadi tentu terselip berbagai macam hikmah di dalamnya.
Pameran “Kabar Bumi Setengah Windu” merupakan bentuk refleksi manusia atas perubahan Bumi yang belum banyak disadari oleh masyarakat luas.
Pameran ini akan menampilkan keadaan Bumi pada pra-pandemi hingga era-pandemi serta harapan untuk Bumi pasca-pandemi.
“From Art to Earth Through a Heart” yang memiliki arti Dari Seni Untuk Bumi Melalui Hati merupakan slogan dari pameran ini.
Setelah melewati proses kurasi selama kurang lebih tiga bulan, tim pameran berhasil mengumpulkan beberapa seniman sekaligus aktivis lingkungan untuk berpartisipasi.
Ada Alif Edi Irmawan selaku penggiat seni yang banyak membahas isu-isu lingkungan dalam setiap karyanya.
Lalu ada Muhammad Shodiq, seorang penggiat lingkungan dan seniman yang menciptakan karya-karya seninya dari hasil tembakau yang berasal dari Probolinggo.
Selain itu, dalam pameran ini terbagi menjadi tiga pilar besar yang menyuguhkan perjalanan kehidupan manusia pada era pra-pandemi dimana sebelum pandemi virus Corona mencuat Bumi sudah dihadapkan dengan adanya krisis lingkungan akibat pemanasan global.
Alif Edi Irmawan memberikan pengingat melalui lukisannya yang bertakjub Proyek Bibit Unggul yang membahas masalah krisis lingkungan ditengah pembangunan yang semakin berkembang pesat.
Beda Usia Hampir 20 Tahun, Fedi Nuril Tanyakan Hal Ini ke Amanda Manopo Sebelum Lakoni Adegan Romantis
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |