Dua Saluran Jantung Tersumbat, Miing Bagito Tak Bisa Pasang Ring dan Harus Jalani Operasi Bypass, Apa Itu?

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Pelawak senior Miing Bagito membagikan kabar yang kurang menyenangkan akan kesehatannya.

Lama tak terdengar kabarnya, Miing Bagito ternyata mengalami penyumbatan jantung hingga harus menjalani operasi.

Sayangnya, kondisi jantung Miing Bagito tidak memungkinkan untuk dipasangkan ring.

Pasalnya, dua saluran jantung pelawak berusia 64 tahun ini sudah tersumbat hingga ke pangkalnya.

“Tiga saluran pembuluh darah koroner ini, dua sudah tersumbat di pangkalnya sehingga tinggal satu. Untuk memasang pun itu kesulitan karena di tengah tengah pertigaan dan segala macam hiruk pikuknya saluran itu. Itu menjadi mengecil, menyempit, kalau dipasangkan dia akan tersumbat,” ucap Miing Bagito dari video yang dibagikan temannya, Jilal Mardhani di Facebook, dikutip dari Grid.ID.

Akhirnya, dokter dan keluarga sepakat untuk menunda pemasangan ring dan menjalankan operasi bypass sebagai gantinya.

“Otomatis dokter dan keluarga mengambil keputusan agar pelaksanaan (operasi pemasangan ring jantung) ini ditunda, lalu diganti dengan operasi bypass yang lebih memungkinkan,” lanjutnya.

Operasi bypass ini sudah dijalankan Miing Bagito sejak Sabtu (21/5/2022), sayangnya, belum ada kabar terbaru dari sang pelawak.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Pelawak Senior Miing Bagito Mendadak Minta Doa Karena Harus Operasi Bypass Jantung

Melansir dari Mayo Clinic, operasi bypass koroner dilakukan untuk mengarahkan darah di sekitar bagian arteri yang tersumbat atau tersumbat sebagian di jantung.

Prosedur ini melibatkan pengambilan pembuluh darah yang sehat dari kaki, lengan atau dada dan menghubungkannya di bawah dan di atas arteri yang tersumbat di jantung.

Dengan jalur baru ini, diharapkan aliran darah ke otot jantung menjadi lebih baik lagi.

Operasi bypass koroner tidak menyembuhkan penyakit jantung yang menyebabkan penyumbatan, seperti aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.

Namun, prosedur ini dipercaya dapat meredakan gejala, seperti nyeri dada dan sesak napas.

Bahkan, bagi sebagian orang, prosedur ini dapat meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung. (*)

PROMOTED CONTENT