Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, kabar menyedihkan sekaligus mengejutkan datang dari Semarang, Jawa Tengah.
Pasalnya, banjir rob menggenang beberapa wilayah di Semarang sejak Senin (23/5/2022).
Bahkan, tanggul laut di Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Emas pun sampai jebol akibat dari banjir ini.
Dikutip Grid.ID dari TribunJateng.com pada Selasa (24/5/2022), akibatnya ratusan rumah warga pun terendam air rob tersebut.
Perangkat Kelurahan Tanjung Emas, Mulyono mengungkap bahwa banjir rob kali ini menjadi banjir paling besar yang pernah terjadi di Semarang.
"Ini adalah rob yang paling besar," ujarnya.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Selasa (24/5/2022), banjir pun juga menggenang kawasan pabrik di dekat Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
Akibatnya, ribuan sepeda motor pun tergenang dan terjebak di tengah air rob.
Babinsa Kelurahan Tanjung Emas Pelda Selamet mengungkap bahwa sepeda motor milik karyawan ini terjebak di tengah genangan air rob.
"Ini sekitar 10.000 dan bisa lebih," ujarnya.
Namun, di balik musibah ini, pemilik bengkel justru mendulang rezeki yang lebih banyak dibandingkan hari biasanya.
Pasalnya, banyak orang berdatangan yang ingin mereparasikan sepeda motor mereka pasca tergenang air rob.
Kendati begitu, salah satu pemilik bengkel yakni Agus Riyanto, justru menolak puluhan sepeda motor.
Dikutip Grid.ID dari TribunJateng.com pada Selasa (24/5/2022), Agus pun mengungkap bahwa dirinya kewalahan dengan banyaknya sepeda motor yang berdatangan untuk dibenahi.
Pasalnya, ia hanya memiliki satu orang karyawan yang membantunya bekerja.
Sedangkan permintaan reparasi ini melonjak drastis di tengah musibah banjir rob itu.
"Yang garap motor hanya dua orang, hanya saya dan satu karyawan, jadi kami kewalahan," ujarnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa dalam sehari dirinya hanya mampu memperbaiki 10 sepeda motor saja.
"Lumayan hasilnya buat tambah-tambah, tapi ya kami secukupnya saja. Sehari garap 10 motor," lanjutnya.
Selain itu, Agus mengaku enggan memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga meski bengkelnya tengah ramai.
Sedangkan, rata-rata sepeda motor yang dibawa ke bengkelnya mengalami mogok lantaran kemasukan air banjir.
"Rata-rata biaya Rp60 ribu sampai Rp70 ribu, harga biasa tidak naikin meskipun ramai," jelasnya.
(*)
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura
Source | : | Tribun Jateng,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Mia Della Vita |