Grid.ID – Setiap pekerjaan tidak lepas dari problem dan tantangan. Tak jarang, persoalan terkait pekerjaan menjadi pemicu stres. Untuk mengalihkan pikiran dari tekanan yang dirasakan seseorang kerap mencari beragam hiburan. Salah satunya, belanja.
Sayangnya, belanja yang didorong oleh stres biasanya cenderung dilakukan secara impulsif. Belanja dilakukan tanpa diiringi dengan pertimbangan soal arus keuangan. Dampak buruk dari belanja impulsif akibat stres terhadap kondisi keuangan bisa bertahan dalam jangka panjang.
Alih-alih menyenangkan diri, menghabiskan uang dengan berbelanja secara impulsif akibat stres justru akan memicu masalah lain karena kekurangan uang untuk membeli kebutuhan atau membayar hal lain yang sebenarnya lebih penting.
Nah, jika kamu adalah salah satu orang yang hobi belanja ketika stres, ada baiknya untuk mulai mengatur keuangan dari sekarang. Berikut tips yang bisa dicoba.
Salah satu strategi mengatur uang yang dapat dilakukan apabila kamu memiliki hobi belanja sebagai pelepas stres adalah dengan menentukan bujet belanja sedari awal.
Cara terbaik untuk menentukan bujet belanja adalah memisahkan terlebih dulu dana yang dibutuhkan untuk membeli kebutuhan primer. Setelah itu, kamu baru bisa mengalokasikan sisanya sebagai bujet belanja.
Apabila kesulitan, kamu bisa menggunakan metode 50-30-20 atau 50-20-20-10. Adapun 50 persen merupakan pendapatan yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, transportasi, bayar biaya indekos atau sewa rumah apabila kamu tidak tinggal di rumah sendiri, tagihan listrik, dan air.
Setelah mengalokasikan kebutuhan primer, kamu bisa membagi penghasilan sesuai kebutuhan. Jika memilih menggunakan 30 persen dana untuk membayar cicilan, maka kamu harus menyisihkan 20 persen sebagai dana tabungan dan berbelanja.
Atau, kamu bisa menggunakan konsep 20 persen untuk membayar cicilan, 20 persen menabung, dan 10 persen belanja. Dengan begitu, arus keuangan tetap berjalan lancar, dan kamu tidak akan merasa kehabisan uang meski rutin berbelanja setiap bulan.
Salah satu alasan boros ketika belanja adalah adanya rasa fear of missing out (FOMO) atau ketakutan akan ketinggalan tren. Fenomena tersebut membuat kamu merasa kurang gaul jika tidak mengikuti apa pun yang tengah menjadi tren.
Jika kamu tidak ingin mengalami kesulitan finansial di masa depan, rasa mudah FOMO harus mulai dibuang dari sekarang. Solusinya, kamu bisa menulis daftar keinginan yang akan dibeli ketika memiliki uang lebih. Dengan begitu, uang yang dimiliki saat ini tidak akan habis karena keinginan sesaat.
Trik lain yang cukup ampuh untuk menekan anggaran belanja adalah dengan membawa bekal setiap hari ke tempat kerja. Apabila dihitung-hitung, membawa bekal juga bisa menghemat anggaran makan siang yang kamu keluarkan. Kamu bisa memangkas setengah biaya makan.
Baca Juga: Apakah Parfum yang Digunakan Bisa Kedaluwarsa? Simak Informasi Selengkapnya, Yuk!
Misalnya, kamu biasa membeli makan senilai Rp 50.000 per hari. Dengan membawa bekal, kamu dapat memangkas senilai Rp 25.000. Kamu bahkan bisa sama sekali tidak mengeluarkan uang untuk makan siang.
Sisa uangnya bisa kamu gunakan untuk bersenang-senang saat weekend atau berbelanja menggunakan pembayaran JD.ID paylater dari Kredivo.
Siapa bilang paylater hanya digunakan untuk kebutuhan konsumtif? Apabila dimanfaatkan dengan bijak, paylater bisa dijadikan alat untuk melancarkan arus keuangan. Dengan catatan, kamu harus disiplin dalam membayar tagihan setiap bulan, serta mengambil utang sesuai dengan kemampuan.
Contohnya, ketika menggunakan pembayaran JD.ID paylater yang bekerja sama dengan Kredivo. Kamu bisa membeli sepatu incaran dengan memanfaatkan fasilitas cicilan 0 persen untuk pembayaran 30 hari atau tenor tiga bulan.
Misalnya, harga sepatu tersebut adalah Rp 1,5 juta dan kamu memiliki bujet membayar cicilan sebesar Rp 500.000. Kamu bisa memilih cicilan dengan tenor tiga bulan.Jika limit paylater masih tersisa, kamu bisa membeli barang lain, tetapi tanpa opsi untuk mencicil.
Kesimpulannya, jika pembayaran paylater bisa digunakan dengan bijaksana, kamu tetap bisa bersenang-senang tanpa kebablasan dan merugikan diri sendiri.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
| Penulis | : | Fathia Yasmine |
| Editor | : | Sheila Respati |
