Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Aulia Sarah membagikan pengalaman mistis setelah membintangi film ‘KKN di Desa Penari’.
Berperan sebagai Badarawuhi, Aulia Sarah ternyata pernah didatangi langsung oleh Badarawuhi.
Badarawuhi sendiri merupakan sosok penari cantik setengah ular yang menguasai desa tempat mahasiswa melaksanakan KKN dalam film tersebut.
Pengalaman ini dialami Aulia Sarah sewaktu mengalami ‘ketindihan’ pada suatu malam, sekitar pukul 03.00 pagi.
"Mungkin jam 3-an, gitu lah, pagi-pagi buta, aku kayak rep-rep-an gitu, terus matanya kan agak kebuka-kebuka dikit gitu kan," ucap Aulia, dikutip dari Youtube Trans7 Official via Kompas.com.
Aulia Sarah menceritakan bahwa saat itu matanya sudah terbuka, tapi tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali.
Pada saat itulah, Aulia Sarah melihat sosok Badarawuhi yang tersenyum ke arahnya.
Walau sempat mengira bahwa ia bermimpi, Aulia Sarah mengaku melihat sosok Badarawuhi yang tidak menapak di lantai.
"Tapi kayaknya gue mimpi deh. Pas aku lihat di depan, aku ngelihat Badarawuhi, ngambang, nari, sambil senyum," tutur Aulia.
Akris berusia 30 tahun itu juga mengungkapkan bahwa sosok Badarawuhi itu juga memiliki wajah yang mirip dengannya.
Fenomena ‘ketindihan’ yang dialami oleh Aulia Sarah ini ternyata bukan berkaitan dengan hal mistis loh.
Dalam dunia medis, fenomena ‘ketindihan’ ini dinamakan sleep paralysis atau kelumpuhan tidur.
Mengutip GridHealht.id, sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang merasa sadar tapi tidak bisa bergerak.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang melalui peristiwa antara tahap terjaga dan tidur, serta berlangsung selama beberapa detik hingga menit.
Jika hal ini terjadi ketika tidur, peristiwa itu dinamakan kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital.
Namun, apabila terjadi saat bangun atau terjaga, maka dinamakan kelumpuhan tidur hipnopompik atau postdormital.
Sebenarnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelumpuhan tidur atau sleep paralysis ini.
Di antaranya adalah kurang tidur, jadwal tidur yang tak teratur, tidur telentang.
Tak hanya itu, faktor-faktor seperti kondisi mental yang tidak stabil, stress, penyalahgunaan zat serta obat-obatan tertentu ikut mempengaruhi terjadinya sleep paralysis.
Kondisi ini biasanya pertama kali terjadi di usia remaja dan bisa dialami oleh pria maupun wanita dari segala usia. (*)
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |