Grid.ID - Teknologi kini menjelma seperti udara yang dibutuhkan demi kelangsunga hidup manusia.
Namun sayangnya, di Indonesia sendiri masih terdapat kesenjangan infrastruktur digital, kurikulum teknologi, dan juga kurangnya edukator di bidang digital.
The World Bank memproyeksikan Indonesia akan kekurangan 9 juta tenaga kerja ahli di bidang teknologi mulai tahun 2015 hingga 2030 mendatang.
Berangkat dari hal tersebut, Kognisi.id di bawah naungan Kompas Gramedia dan Growth Center menghadirkan KogiVerse, program berbasis NFT (non-fungible token) yang diinisiasi untuk memberikan dampak terhadap pemerataan edukasi, terutama bagi anak muda yang kurang memiliki akses terhadap edukasi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan di masa depan.
Inisiatif ini sejalan dengan visi Kompas Gramedia untuk mencerahkan bangsa.
KogiVerse yang akan segera diluncurkan pada tahun 2022 di blockchain Ethereum ini merupakan salah satu program yang tergabung dalam kampanye #NFTuntukEdukasi untuk menyediakan komunitas belajar inklusif bagi anak muda.
Nantinya, koleksi NFT KogiVerse akan terdiri dari karya NFT 3D berbentuk karakter Kogi dengan beragam elemen visual.
Selain itu, koleksi NFT KogiVerse juga akan menampilkan lebih dari 50 kreasi “Special Kogi” yang merupakan buah karya kolaborasi dari sejumlah ilustrator lokal, di antaranya Ardan Kukuh, Raka Jana, Paulus Hutabarat, Nicholas Vallen, Lunetta Maira, Anto Nugroho, Husha Aghniya, Imelda Victoria Nauli H, Stefany Zefanya, Tommy Chandra, Ferdi Darmawan, Aris Suantara, dan masih banyak lagi.
“Special Kogi” akan menjadi karya seni 3D NFT yang sangat menarik karena para ilustrator tersebut menorehkan ciri khas mereka masing-masing pada setiap karakter Kogi.”
“Di tengah pergerakan tren digital yang dinamis, NFT berhasil menarik perhatian masyarakat dengan mendobrak standarisasi nilai transaksi dan bentuk aset.”
“Untuk itu, Kognisi.id sebagai sebuah platform edukasi berbasis teknologi senantiasa mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai cara, salah satunya menghadirkan kampanye #NFTuntukEdukasi yang melahirkan program KogiVerse.”
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |