Grid.ID – Meat and Livestock Australia (MLA) kembali menggelar Beef Talk yang diselenggarakan pada Jumat (27/5/2022) di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, MLA mengajak para pengunjung untuk merasakan langsung sensasi rasa daging sapi Australia melalui tiga menu unggulan dari dua chef kenamaan, yakni chef sekaligus pemilik restoran Chandra Yudasswara dan Chef Executive Mandarin Oriental Raymond Rjaily.
Sebagai informasi, kolaborasi mereka dalam intimate dinner tersebut cukup spesial. Pasalnya, kolaborasi tersebut sekaligus sebagai reuni di antara dua chef setelah 17 tahun tidak bertemu.
“Terakhir kali kita bertemu di Dubai. Akhirnya kita bertemu lagi di sini di Jakarta,” kata Chef Chandra.
Menu pertama yang dihadirkan bagi peserta intimate dinner adalah tiga potongan medium rare Seared Pommery and Rosemary Wagyu Flank 7+ dari Chef Chandra Yudasswara. Untuk mengangkat cita rasa lokal, Chef Chandra mengganti kentang dengan umbi-umbian khas Indonesia, singkong goreng.
Selanjutnya, Chef Raymond menghadirkan hidangan kedua, yakni Black Angus Beef Shank. Menariknya, meski shank merupakan daging yang berasal dari bagian betis dan dikenal alot, daging sapi yang disajikan dalam hidangan tersebut justru terasa lembut dan juicy.
Chef asal Lebanon tersebut mengatakan, kunci perubahan tekstur daging berasal dari jenis daging dan metode memasak yang tepat.
“Kuncinya, daging direbus dengan suhu rendah selama delapan jam, serta menggunakan daging sapi Australia,” ungkap Chef Raymond.
Baca Juga: Ini yang Dilakuan Andrie Bayuajie Kahitna Saat Ditangkap karena Narkoba
Selain itu, ia juga mengungkapkan alasan daging sapi Australia menjadi favorit para chef. Alasannya adalah kualitas daging, rasa, dan tekstur yang nikmat. Selain itu, daging sapi Australia juga memiliki tingkat asam lemak omega 3 yang lebih tinggi karena sapi diternak di lingkungan yang bersih dan sehat.
Ada alasan mengapa daging sapi Australia menjadi favorit para chef. Alasan pertama adalah kualitas daging, rasa, dan tekstur yang kuat. Selain itu, daging sapi Australia memiliki tingkat asam lemak omega 3 yang lebih tinggi karena berasal dari sapi yang dibesarkan di lingkungan yang bersih dan sehat.
Diketahui bahwa seluruh daging sapi dari MLA berasal dari sapi yang hidup di lingkungan peternakan alami dengan padang rumput melimpah, kaya akan air bersih, dan udara segar.
Hidangan terakhir ditutup dengan menu Grilled Wagyu 5+ Sirloin hasil kolaborasi chef Chandra dan chef Raymond.
Pada kesempatan tersebut, Business Development Manager of MLA Indonesia Christian Haryanto menegaskan bahwa seluruh daging sapi Australia yang dihadirkan MLA halal untuk dikonsumsi, serta bebas dari penyakit hewan seperti penyakit mulut dan kuku.
“Setiap daging sapi Australia yang dipasok ke Indonesia disembelih dan ditangani sesuai dengan hukum Islam. Daging sapi dan domba Australia bersertifikat Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),” ungkap Christian.
Rangkaian acara juga turut diramaikan oleh kehadiran merek anggur Australia, Tyrrell's. Sebagai informasi, Tyrell’s merupakan merek anggur yang telah mendapat banyak penghargaan, termasuk tujuh medali emas dan dua trofi di Hunter Valley Wine Show 2021.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar resep dan produk Aussie Beef, kunjungi Instagram @trueaussieid, Youtube True Aussie Indonesia Official, www.trueaussiebeefandlamb.id, dan www.lambassador.asia.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |