Grid.ID – Seorang baby sitter alias pengasuh ditangkap polisi setelah tidak sengaja membunuh bocah 2 tahun.
Baby sitter itu mengaku tidak sengaja membunuh bocah 2 tahun itu menggunakan garam.
Kronologi kejadian bermula saat Yana Deinesh (25) tengah menjaga anak asuhnya yang masih batita pada Juni 2018 lalu.
Namun entah apa yang terlintas dipikirannya, Deinesh kemudian meracuni makanan anak itu karena ia bersikap murung dan perlu dihukum.
Melansir Metro.co.uk, Yana Deinesh memasukkan 50 gram garam ke dalam bubur dan memaksa bocah itu untuk memakannya.
Sang bocah yang menolak terus dipaksa Yana untuk menghabiskan bubur yang sudah dituang setengah bungkus garam itu.
Tak lama setelah itu, si anak merasa sakit hingga kehilangan kesadaran.
Dia dibawa ke perawatan intensif dalam kondisi kritis, di mana dokter berusaha menyelamatkan hidupnya.
Namun upaya terbaik yang telah diberikan tak dapat menyelamatkan si anak yang kemudian meninggal karena keracunan garam.
Deinesh ditangkap dan kemudian membuat pengakuan penuh tentang apa yang telah dilakukannya.
Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa dia 'tidak memikirkan konsekuensi tindakannya' dan 'tidak ingin bocah itu mati'.
Jaksa Penuntut Vadim Kuchin mengatakan kepada media lokal:
"Orang dewasa pun tidak bisa makan garam sebanyak itu dengan sukarela, apalagi anak kecil."
“Korban dipaksa untuk memakannya dan terdakwa sengaja memberi garam dalam jumlah banyak."
Tindakan itu dianggap sebagai tindak kekerasan yang yang disengaja.
"Kami memperlakukan kasus itu sebagai sebagai tindak pembunuhan."
Pengadilan Regional Arkhangelsk mendakwa Yana Deinesh dengan pembunuhan dan menghukumnya 14 tahun penjara.
Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Garam bila dikonsumsi dalam jumlah yang tak wajar bisa membahayakan kesehatan.
Berikut beberapa bahaya kelebihan garam yang bisa mengancam nyawa!
1. Bisa Memicu Hipertensi
Penelitian telah menemukan bahwa konsumi garam yang berlebihan dalam jangka panjang bisa memicu tekanan darah tinggi.
Kelebihan garam dalam darah, yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan merusak pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko banyak penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.
2. Membuat Tulang Rapuh
Garam dapat meningkatkan kekurangan kalsium, yang membuat orang dengan asupan garam tinggi untuk waktu yang lama lebih mungkin menderita osteoporosis.
Karena garam mengandung ion natrium, natrium dikeluarkan dari tubuh manusia akan membawa sebagian dari kalsium.
Konsmumsi garam berlebih dapat menyebabkan hilangnya kalsium, yang menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan pada tulang.
3. Merusak Ginjal
Ginjal merupakan organ metabolik paling penting tubuh.
Ada banyak limbah yang dihasilkan selama metabolisme yang berbeda dari tubuh yang disekresikan dalam bentuk urin melalui ginjal.
Semakin banyak garam yang kamu konsumsi, semakin banyak juga ginjal Kamu bekerja dan semakin besar juga ginjal Kamu mengalami kerusakan.
Garam diekskresikan dalam urin melalui ginjal, karena kadar garam meningkat, hal ini bisa meningkatkan kandungan protein dalam urin.
Peningkatan indeks protein dalam urin adalah salah satu tanda berbahaya dari penyakit ginjal.
Ini juga merupakan peringatan bahwa Kamu memiliki risiko kerusakan ginjal.
4. Memicu Kanker Perut
Baca Juga: Iseng Menaburkan Garam di Sekitar Jendela, Efeknya Justru Bikin Melongo Tak Percaya!
Konsumsi garam berlebihan bisa memicu tekanan osmotik tinggi, yang pada gilirannya bisa memicu kerusakan langsung di lapisan perut, efek jangka panjang yang dapat menyebabkan gastritis dan kejang parah.
Ini juga erat kaitannya dengan kanker perut yang bisa lahir sesudahnya.
Studi statistik menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi garam berlebihan untuk waktu yang lama memiliki risiko terkena kanker perut yang tinggi dan kematian yang tinggi akibat penyaki ini.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online “Balita Meninggal Keracunan Garam Akibat Ulah Pengasuh: Hati-hati, Kelebihan Garam Bisa Picu Penyakit Berbahaya”
(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |