Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, perwakilan Jabar Quick Response (JQR) mengungkap perasaannya mengenai Emmeril Kahn yang meninggal dunia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Emmeril Kahn dinyatakan meninggal dunia lantaran tenggelam di sungai Aare, Swiss.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Minggu (5/6/2022), pihak keluarga Ridwan Kamil yakni Erwin Muniruzaman mengungkap bahwa pencarian Emmeril sudah dilakukan dengan maksimal.
Namun, hingga hari ke-7, pencarian itu belum juga membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Sesungguhnya semua makhluk yang bernyawa akan merasakan kematian," ujarnya.
"Termasuk juga upaya pencarian secara mandiri, sehingga secara ikhtiar, itu sudah dipastikan dilakukan semuanya secara maksimal yang dimungkinkan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada," lanjutnya.
"Oleh karena itu, Kang Emil dan Teh Lia sudah menyampaikan bahwa mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz yang kita kenal sebagai Eril sudah wafat berpulang ke rahmatullah karena tenggelam," sambung Erwin.
Sebelumnya, Ridwan Kamil pun diketahui ikut terjun langsung untuk mencari sang putra sulung yang hilang sejak Kamis (26/5/2022) lalu.
Video saat Ridwan Kamil menyusuri sungai Aare dengan berbekal sebuah kayu sebagai tongkat pun langsung viral di jagat maya.
Belum lama ini, Jabar Quick Response pun ikut buka suara terkait meninggalnya Emmeril.
JQR sendiri merupakan organisasi yang dibentuk oleh Ridwan Kamil yang berfungsi untuk memberikan respon cepat terhadap berbagai permasalahan di Jawa barat.
Dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Minggu (5/6/2022), Reggi Munggaran, ketua harian JQR mengungkap bahwa mendiang Emmeril Kahn kerap diajak sang ayah untuk mengikuti kegiatan JQR.
"Eril kecil sering dibawa ke Blok Tempe untuk ikut bapaknya membantu warga disana."
"Pun Zahra kecil sering nampak pada giat perjuangan kang Emil yang turut mempertahankan Babakan Siliwangi sebagai hutan kota saat itu," ujarnya.
Reggi pun mengungkap perjuangan Ridwan Kamil membentuk JQR hingga mampu membantu banyak orang.
Bahkan, JQR juga kerap menangani masalah orang hilang di Jawa Barat.
"JQR didesain kang Emil dengan semangat dan militansi tinggi. Kang Emil sering menyebutnya pasukan khusus," ungkapnya.
"Ini tidak sembarangan. Berbagai bencana alam dan bencana kemanusiaan menjadi medan pertempuran yang mampu diselesaikan dengan baik," lanjutnya.
Namun, saat Emmeril hilang, kekuatan JQR seakan runtuh seketika lantaran mereka tak bisa terjun langsung untuk ikut mencarinya.
Terlebih ketika Ridwan Kamil, sosok pembentuk JQR harus terjun sendirian untuk mencari sang putra.
"Segala capaian hal baik di atas hari ini runtuh. Melihat Kang Emil sendirian mencari Eril. Setengah badan masuk ke sungai."
"Rasanya saya lemas. Rasanya tidak berdaya. Rasanya saya tidak berguna," ujarnya.
Reggi juga mengungkap bahwa sebenarnya pihaknya sudah bekerja sama dengan Basarnas untuk ikut terjun mencari Emmeril di Swiss.
Namun, pihak otoritas Swiss belum memberikan izin pada JQR dan Basarnas untuk melakukan pencarian.
"Hanya belum diizinkan oleh otoritas setempat. Kami membongkar sejumlah peta sungai Aare dan menganalisa semuanya."
"Menyiapkan berbagai metode operasi. Membangun skenario mobilisasi personel. Dan lain-lain," jelasnya.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Tribun Jabar,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Mia Della Vita |