Di hadapan keluarga, Ridwan Kamil mengungkap dugaan tenggelamnya Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss saat dalam misi mencari Universitas S2.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa Sungai Aare yang memiliki suhu yang sangat rendah diduga menjadi penyebab utama mengapa Eril yang sudah memiliki lisensi menyelam itu tenggelam.
Berbeda dengan Sungai di Indonesia yang bersumber dari mata air, Sungai Aare memiliki air yang berasal dari lelehan gletser atau salju.
Sehingga, di musim panas pun Sungai Aare akan tetap terasa dingin terutama bagi masyarakat yang berasal dari negara tropis.
"Yang pertama bapak ibu gak usah khawatir kami secara batin sudah mengikhlaskan kepergian ananda Emmiril Khan Mumtadz. Dia adalah anak pertama kami yang lahir pada tahun 25 Juni 1999."
"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai-sungai di kita, kalau di kita itu sumbernya mata air, jadi sudah hangat-hangat, sedingin-dinginnya masih hangat."
"Kalau di sana itu sungainya dari salju es yang mencair, jadi walaupun suasananya biru, itu airnya tetap seperti air kulkas katanya," tutur Ridwan Kamil, dikutip dari Humas Jabar via Instagram @lambe_turah, dikutip Selasa (7/6/2022).
Dugaan tersebut semakin kuat mengingat Eril memiliki hobi berenang dan bakan mengantongi lisensi diving.
"Jadi pas kejadian kami menduga itu ada kram, karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya, di usia yang lagi bagus-bagus badannya"
"Dia juga lagi hobi berenang, punya lisensi menyelam pula."
"Jadi, menurut logika fisik harusnya aman," sambung pria yang kerap disapa Kang Emil itu.
Kendati demikian, Ridwan Kamil dan keluarga telah ikhlas dan menganggap jika apa yang menimpa anaknya adalah musibah yang telah ditetapkan Tuhan.
"Tapi kan kita tidak pernah tahu, makanya ini disebutnya musibah," sambung Emil.
Memasuki pencarian hari ke-13, belum ada tanda-tanda ditemukannya Eril.
KBRI Swiss serta otoritas setempat masih akan terus melanjutkan pencarian Eril sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Source | : | |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Siti M |