Ya, Nikita merasa tak terima lantaran penjemputannya dinilai tak sesuai dengan prosedur, seperti dijemput jam 3 pagi hingga panggilan sebagai saksi kasus UU ITE bukan tersangka.
"Hancurin aja (rumahnya) pak, silahkan, monggo, saya tahu bapak dari kepolisian. Saya hormat, saya cinta kepolisian, saya selalu bela polisi, asal bapak tahu".
"Saya enggak pernah curang sama polisi. Saya bela polisi saya merah putih, ayo hancurin rumah saya.
"Masa saksi belum naik kemana-mana saya ditangkap, yang benar-benar aja, pak. Saya juga belajar pak. Yang benar kalian kerja aja sesuai aturan, saya sudah baca surat panggilan, saya saksi loh, belum naik lidik masa saya ditangkap," ujarnya.
Bukan itu saja, Nikita juga kecewa lantaran merasa diperlakukan seperti teroris.
"Bapak datang jam 3 aja sudah salah, kenapa saya ditangkap begini. Saya kayak teroris, tunggu, lawyers saya belum bangun," jelasnya.
Setelah berdebat panjang, Nikita lantas menjelaskan kronologi saat polisi mendatangi kediamannya.
"Jam 3 pagi tiba2 datang segerombolan polisi sekitar 11 org yah dari serang kota banten. Masuk tanpa izin ke Rumah saya. Arogan Pembantu saya Di dorong setelah mendobrak pintu depan garasi saya," tulis Nikita Mirzani.
Kendati tak membeberkan siapa yang melaporkan dirinya, Nikita menyebut laporan itu berkaitan dengan UU ITE.
Baca Juga: Ngakunya Hanya Pergi Isi Perut, Ternyata Polisi yang Satroni Rumah Nikita Mirzani Bubar
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |