Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Biasa bertingkah perlente dan percaya diri, nyali pengacara kondang Hotman Paris Hutapea seketika ciut gara-gara Holywings.
Seperti diketahui, Hotman Paris Hutapea merupakan pemilik saham terbanyak di Holywings yang belakangan ini menuai kontroversi.
Pasalnya, Holywings malah memberikan promo miras (minuman keras) berbau SARA untuk orang-orang bernama 'Muhammad' dan 'Maria'.
Alhasil, Hotman Paris Hutapea menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, untuk meminta maaf.
Melansir Kompas.com, pertemuan Hotman Paris dengan Cholil Nafis diunggah langsung melalui Instagram resmi milik sang pengacara.
"Saya Hotman Paris, selaku salah satu pemegang saham di Holywings datang bersilaturahmi ke rumah Bapak Kyai Cholil Nafis, selaku Ketua MUI dan juga Rais Suriah PBNU atas kesalahan yang dilakukan oleh staf Holywings yang telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan di medsos, (juga) menimbulkan ketersinggungan umat Islam," kata Hotman.
"Saya atas nama pribadi dan juga atas nama Holywings sebagai institusi memohon maaf kepada Bapak Kyai Cholil Nafis dan juga kepada umat Islam," sambung Hotman.
Mantan kekasih aktris lawas Meriam Bellina ini berharap permohonan maaf darinya bisa diterima.
"Mudah-mudahan permohonan maaf kami ini dikabulkan."
"Kami menyerahkan agar masalah ini benar-benar diselesaikan melalui proses hukum untuk ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ucapnya.
Saat ini, sebanyak 12 kafe Holywings telah resmi ditutup dan dilarang beroperasi di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Pemprov DKI melalui dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu atau DPMPTSP telah mengajukan rekomendasi pencabutan izin ke BPKM.
Namun, Riza tidak mempermasalahkan jika pengusaha kafe dan bar Holywings yang izinnya telah dicabut kembali membuka usaha yang sama dengan nama lain.
Polisi juga telah menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut.
Keenam pegawai Holywings ditangkap di kantor pusat Holywings di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
6 pegawai tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Masing-masing pegawai berinisial EJD (27), NDP (36), DAD (27), EA (22), AAB (25), dan AAM (25) yang memiliki jabatan dan peran berbeda.
Mereka disebut berkontribusi dalam menayangkan promosi miras itu.
"Pertama EJD selaku direktur kreatif HW. Ini jabatan tertinggi sebagai direksi."
"Perannya adalah mengawasi empat divisi, kampanye, production house, grapic designer, dan medsos," ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Budhi Herdi saat konferensi pers, Jumat (24/6/2022).
Sementara itu, NDP menjabat sebagai kepala tim promosi.
NDP berperan sebagai desainer program dan meneruskan hasil promosi ke tim kreatif.
DAD adalah orang yang mendesain promosi miras, sedangkan EA menjabat sebagai admin tim promo yang berperan mengunggah hasil promosi ke media sosial.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,YouTube |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Mia Della Vita |