Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Konsumsi daging merah, khususnya di Indonesia ternyata masih rendah.
Bahkan, di antara negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura, Indonesia masih berada di peringkat bawah.
Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, sebab masyarakat Indonesia masih belum familier dengan daging domba.
Menurut Siti Nur Aini, Trade Development Manager Meat Lifestock Australia, dibandingkan daging domba, masyarakat Indonesia memang lebih familier dengan daging sapi.
Ini dikarenakan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia sendiri yang lebih banyak menggunakan daging sapi dibandingkan daging domba.
Misalnya di perayaan hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, leluhur kita lebih sering menyajikan hidangan dari daging ayam dan daging sapi.
"Karena culture, karena budaya kita nggak terbiasa. Di keluarga kita masak daging kambing atau domba itu jarang," kata Aini, dalam acara Lambassador Dine In di Al Nafoura – Le Meridien Hotel, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022).
Selain itu, masyarakat Indonesia juga sering sekali menganggap daging domba sama dengan daging kambing, meskipun keduanya berbeda.
Baca Juga: Lambassador Event Hadirkan Hidangan Daging Domba Para Sultan Era Ottoman, Lezat dan Bergizi Tinggi!
Bahkan, saking asingnya, banyak restoran di Indonesia yang terpaksa menuliskan daging kambing dalam menu mereka walaupun daging yang digunakan adalah daging domba.
“Orang Indonesia itu suka salah, kalau dikasih lamb bilangnya selalu kambing. Saya sendiri pun akhirnya capek jelasin, di menu akhirnya saya tulis aja kambing, padahal yang sebenarnya dipakai adalah lamb,” jelas Chef Stefu Santoso.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Liputan |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |