Grid.ID – Perkembangan teknologi membuat para Bunda semakin mudah untuk memperoleh beragam informasi mengenai parenting. Namun, di sisi lain, para Bunda juga rentan mengalami tekanan yang bernama mom shaming.
Mengutip dari Psychology Today, mom shaming merupakan kritik atau komentar bernada negatif yang ditujukan kepada para ibu atas keputusannya dan caranya dalam melahirkan, merawat, hingga memperlakukan si Buah Hati. Tak jarang, komentar yang diberikan memojokkan sang Bunda.
Menurut sebuah penelitian untuk CS Mott Children's Hospital Michigan yang dikutip dari laman Live Science, sebanyak 70 persen responden mengatakan bahwa topik mom shaming adalah soal cara mendisiplinkan si Buah Hati.
Isu lain yang biasanya dilontarkan saat seseorang melakukan mom shaming adalah jam tidur malam si Buah Hati, pemberian air susu ibu (ASI) atau susu formula, serta cara mendidik anak. Selain itu, sebanyak 52 persen Bunda mengaku, cara memberi dan memilih makanan juga ikut dikritik.
Baca Juga: Sempat Hiatus Panjang, Ericko Lim Akhirnya Comeback Sebagai Caster Mobile Legends
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa tindakan mom shaming malah kebanyakan datang dari orang terdekat Bunda. Bahkan, tak jarang sesama Bunda melakukan tindakan mom shaming.
Fenomena mom shaming juga semakin santer di era digital. Pasalnya, komentar atau kritik dapat dengan mudah disampaikan melalui platform media sosial. Bukan hanya itu, mom shaming juga bisa datang dari orang terdekat, seperti teman dan keluarga, bahkan orang asing yang ditemui ditempat umum.
Dampak psikologis mom shaming
Mom shaming dapat membuat para Bunda tertekan dan merasa diri selalu memiliki kekurangan dalam membesarkan si Buah Hati. Masih mengutip dari Psychology Today, mom shaming dapat memicu rasa rendah diri dan kemarahan.
Stres akibat mom shaming juga dapat menimbulkan Bunda tidak nafsu makan, mudah sedih, menangis terus-menerus, serta mengalami keluhan fisik lainnya. Pada Bunda yang baru melahirkan atau baru saja memiliki anak pertama, mom shaming dapat memicu post-partum depression dan baby blues.
Baca Juga: The Sounds Project Vol 5 Siap Digelar, Ini Harga Tiketnya!
Menurut profesor dari Department of Gender, Women, and Sexuality Studies University of Washington, Nancy Kenney, ada alasan mengapa fenomena mom shaming terjadi, yakni ide umum mengenai bagaimana orangtua, khususnya Bunda, dalam membesarkan anaknya.
“Berdasarkan ide umum tersebut, orang-orang ingin mengontrol atau 'memperbaiki' cara Bunda dalam membesarkan anak yang menurut mereka berbeda dari ide umum tersebut,” demikian ujar Nancy seperti dikutip dari Youth Magazine, Kamis (3/2/2022).
Padahal, setiap anak punya kebutuhan berbeda-beda. Apalagi ketika Bunda memiliki peran ganda, sebagai wanita pekerja sekaligus ibu rumah tangga. Membagi waktu untuk mengasuh dan mendidik anak tentu bukan hal yang mudah.
Menghindari terjadinya mom shaming dan dampak negatifnya
Oleh karena dampaknya yang negatif, berikut adalah cara yang dapat Bunda lakukan untuk menghindari dan menghadapi mom shaming.
1. Tidak menghadapi komentar dengan emosi
Agar tetap tegar menghadapi komentar yang bersifat mom shaming, Bunda dapat mencoba untuk tidak memasukkan semua komentar orang lain ke dalam hati. Hadapi dengan tenang. Anggap saja komentar tersebut merupakan bentuk kepedulian.
Namun, tetap pilah antara komentar yang layak menjadi masukan dan yang sifatnya negatif. Pertimbangkan komentar yang membangun dan abaikan yang hanya bersifat mencibir.
Baca Juga: Jangan Dilakukan Kalau Masih Sayang Nyawa, 5 Kebiasaan ini Lama-lama Bikin Ginjal Bermasalah!
2. Hormati cara setiap Bunda membesarkan anak
Agar pengalaman serupa tidak dialami oleh Bunda lainnya, Bunda juga perlu mawas diri. Cara ini bisa dilakukan dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Ingatlah bahwa setiap Bunda memiliki standar dan kemampuan yang berbeda. Terapkan prinsip pada diri bahwa apa yang dilakukan Bunda lain adalah yang sesuai dan demi kebaikan si Buah Hati.
3. Minta dukungan support system
Hal lain yang bisa Bunda lakukan adalah mencari support system. Di rumah, bunda juga bisa meminta dukungan suami untuk mengafirmasi cara Bunda membesarkan dan membimbing anak. Lewat dukungan suami, Bunda bisa merasa punya tempat pulang ketika lelah mengurus Buah Hati.
Cara lainnya adala dengan berbagi bersama para Bunda lain yang mengalami kondisi yang sama. Salah satunya dengan bergabung dengan platform komunitas yang diprakarsai oleh komunitas maupun brand seperti Dancow.
Baca Juga: Flavs Festival 2022 Umumkan Line Up Fase Kedua: Siap Jadi Ajang Kolaborasi!
4. Yakini bahwa semua #CintaBundaSempurna
Cara lainnya adalah dengan mengingatkan diri bahwa semua #CintaBundaSempurna. Artinya, tidak ada yang salah dari pola asuh dan didikan Bunda, apa pun bentuknya.
Semua yang Bunda lakukan adalah yang terbaik untuk si Buah Hati karena tentunya Bunda ingin memberikan dan melakukan hal yang terbaik bagi si Buah Hati.
Untuk mendukung para Bunda, DANCOW FortiGro juga berupaya untuk menggabungkan sempurnanya cinta setiap Bunda, meski cara dan pola asuh yang diterapkan berbeda-beda.
DANCOW FortiGro mendukung para Bunda untuk terus berupaya memberikan hal terbaik bagi si Buah Hati, terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan.
Guna mendukung Bunda dalam memberikan yang terbaik bagi si Buah Hati, DANCOW FortiGro hadir dengan formula yang mengandung nutrisi penting, seperti protein, kalsium, dan vitamin D.
Selain itu, DANCOW FortiGro juga memahami bahwa kebutuhan gizi anak usia sekolah atau 6-12 tahun berbeda dari tahapan sebelumnya. Untuk itu, DANCOW FortiGro hadir dengan vitamin dan mineral lengkap untuk mendukung perkembangan fisik, mental, dan sistem imun Buah Hati.
Dengan memberikan susu DANCOW FortiGro, Buah Hati tidak hanya sehat, tetapi juga memiliki daya ingat dan konsentrasi yang kuat. Sebab, DANCOW FortiGro kaya akan zink, vitamin A, C, E, omega 6, dan minyak ikan. Agar tulang serta otot si Buah Hati tetap kuat, susu ini juga kaya akan zat besi,vitamin B1, B2, B3, serta kolin.
DANCOW FortiGro hadir dalam tiga macam varian, yaitu DANCOW FortiGro Instant, DANCOW FortiGro Cokelat, dan DANCOW FortiGro Full Cream. Selain aman dikonsumsi dan bantu penuhi asupan gizi, DANCOW FortiGro juga hadir dengan kemasan UHT praktis, dengan rasa cokelat dan stroberi. Kedua varian ini juga cocok dikonsumsi Buah Hati saat di sekolah maupun di rumah.
Jadi Pejabat Negara Sekaligus Artis Tajir, Raffi Ahmad Langsung Beri Kado Mewah ini untuk Rayyanza yang Berulang Tahun
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |