Penambahan etilen oksida ke makanan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi mikrobiologi dengan Salmonella.
Sayangnya, penggunaan etilen oksida dalam makanan sudah dihapus di seluruh dunia karena paparannya yang berbahaya bagi kesehatan.
Bahaya etilen oksida dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing, mual, kelelahan, iritasi pernapasan, muntah, dan gangguan pencernaan.
Tak hanya itu, CDC Amerika juga menyebutkan paparan etilen oksida dalam jangka pendek dapat memicu diare, kesulitan bernapas, kantuk, mata dan kulit terbakar, radang dingin, dan efek produksi.
Sementara itu, studi di tahun 2016 tentang etilen oksida menemukan adanya peningkatan risiko kanker sel darah putih.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada risiko peningkatan kanker payudara pada pekerja wanita yang terpapar etilen oksida.
Selain itu, National Cancer Institute juga memaparkan bahwa paparan etilen oksida dalam jangka panjang bisa memicu kanker limfoma dan leukemia. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |