Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Belakangan beredar kabar di tengah masyarakat soal vaksin dosis keempat yang rencananya akan digelar pemerintah dalam waktu dekat.
Kabar soal vaksin dosis keempat mencuat buntut naiknya kasus positif Covid-19 di Indonesia beberapa waktu belakangan.
Lantas, benarkan pemerintah akan segera memberlakukan vaksin dosis keempat sebagai cara untuk melawan virus Covid-19?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril akhirnya buka suara.
Pihaknya mengatakan bahwa vaksin dosis keempat untuk saat ini belum akan dilakukan.
Hal tersebut dikarenakan pemerintah masih ingin memfokuskan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis ketiga untuk melakukannya terlebih dulu.
Apalagi data menunjukan bahwa penerima vaksin dosis ketiga masih jauh di bawah target yakni 25,6%, di mana target pemerintah minimal adalah 50% dari total masyarakat Indonesia.
"Untuk koreksi dan konfirmasi, saat ini pemerintah kita masih memprioritaskan vaksin booster pertama atau vaksin ketiga."
"Jadi belum ada rencana untuk vaksin keempat atau booster kedua, karena kita meningkatkan cakupan 25,6 persen itu menjadi 50 persen targetnya," ujar Syahril, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Senin (25/7/2022).
Vaksin dosis keempat ternyata merupakan usulan yang diberikan dari beberapa pihak termasuk Nakes (Tenaga Kesehatan).
Pemerintah tentu harus menggodok masukan tersebut dan mencari cara agar masyarakat mau mendapatkan vaksin dosis keempat.
"Masih ditampung, karena harus dibahas dengan ITAGI, dari kelompok ITAGI ini yang nantinya memberikan masukan kepada pemerintah untuk diusulkan menjadi program."
"Jadi masih dalam proses yang panjang, untuk itu kita saat ini fokus untuk meningkatkan cakupan vaksin booster atau vaksin ketiga dulu," lanjut Syahril.
Lebih lanjut, Syahril juga menyampaikan beberapa kendala yang membuat penerima vaksin dosis ketiga masih belum mencapai target.
Salah satunya adalah karena menurunnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan vaksin.
Berbeda jauh seperti menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, di mana masyarakat berbondong-bondong menerima vaksin ketiga sebagai syarat pulang kampung.
Dengan ini pemerintah terus menggenjot masyarakat agar tak lalai dengan protokol kesehatan serta mau untuk melakukan vaksin booster demi keamanan dri sendiri dan orang lain.
"Booster ini belum capai target 50 persen karena banyak faktor, salah satunya adalah menurunnya atau keengganan masyarakat melakukan booster terutama setelah Lebaran Idul Fitri."
"Vaksin booster juga memberikan imunitas atau kekebalan tubuh agar masyarakat yang divaksin itu mempunyai imunitas yang tinggi agar gejala Covid-19 tidak terlalu berat," ujar Syahril.
Di sisi lain, Kemenkes melaporkan bahwa hingga Jumat (22/7/2022) dilaporkan ada sekitar 4.834 kasus positif bertambah dengan DKI Jakarta sebagai kota penyumbang terbanyak.
Mengutip laman Covid19.go.id, bahwa DKI Jakarta terpantau telah menyumbang 2.465 kasus, disusul Jawa Barat dengan total 933 kasus, Banten dengan 550 kasus, Jawa Timur dengan 286 kasus, dan Bali dengan 158 kasus.
(*)
Hidup Adem Ayem dengan Ahmad Dhani, Mulan Jameela Tiba-tiba Singgung Soal KDRT, Ada Apa Gerangan?
Source | : | Kompas.com,covid-19.go.id |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Mia Della Vita |