Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Cacar monyet telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai darurat kesehatan dunia.
Seperti diwartakan Kompas.com, virus cacar monyet sejauh ini telah menginfeksi ribuan orang di 74 negara.
Tercatat bahwa ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet yang dilaporkan dan 5 di antaranya adalah kasus meninggal.
Meski begitu, di Indonesia sendiri belum ditemukan satu pun kasus cacar monyet.
Namun, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit ini bisa terjadi di Indonesia.
"Bagaimana kewaspadaan, karena ini penyakit menular yang bisa terjadi antarnegara sehingga kami harus waspada di pintu-pintu masuk negara kita," ujarnya.
Oleh karena itu, Syahril menegaskan pentingnya upaya pencegahan untuk menghindari penyakit cacar monyet ini.
Dikutip dari laman Kemenkes RI, cacar monyet adalah penyakit zoonis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus, yang juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccini (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Penularan virus cacar monyet sendiri adalah ketika bersentuhan dengan seseorang dengan virus dari hewan, orang ataupun bahan yang terkontaminasi virus.
Tak hanya itu, virus cacar monyet juga bisa ditularkan melewati plasenta dari ibu hamil ke janin, gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, hingga cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi.
Adapun gejala cacar monyet ditandai dengan:
- Sakit kepala
- Demam akut lebih dari 38,5 derajat celcius
- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
- Nyeri otot/myalgia
- Sakit punggung
- Asthenia (kelemahan tubuh)
- Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
Nah, cara pencegahan cacar monyet bisa dilakukan dengan melakukan:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
- Memasak daging dengan benar dan matang.
(*)
Innalillahi, Raffi Ahmad Bawa Kabar Duka, Suami Nagita Slavina Nyesek Kehilangan Sosok Wanita Kesayangannya Ini: Insyaallah Tenang
Source | : | Kompas.com,Kemenkes RI |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Silmi |