Laporan wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Teka-teki tewasnya Brigadir J kembali mengungkap bukti baru.
Tidak seperti yang diberitakan selama ini, bukti baru terkait tewasnya Brigadir J mengarah pada keberadaan Irjen Ferdy Sambo.
Dari dugaan pihak berwajib, sosok Irjen Ferdy Sambo dikabarkan terlibat dalam tewasnya Brigadir J.
Disampaikan Ketua komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengaku memiliki bukti baru.
Diwartakan Kompas.com, Jumat (5/8/2022), Komnas HAM memiliki bukti baru yang menunjukan Irjen Ferdy Sambo tiba sehari lebih awal di Jakarta ketimbang rombongan istrinya.
Bukti tersebut, mampu membantah kronologi sebelumnya bahwa di hari yang sama mereka mengaku tiba hanya berselang beberapa menit.
Padahal, Irjen Ferdy Sambo diketahui pulang lebih awal yakni satu hari sebelumnya.
"Awalnya kan kita kira sama harinya. Tapi ternyata setelah kita telusuri, kita dapat bukti yang lebih terbaru."
"Bukti terbaru itu menunjukkan pulangnya (Ferdy Sambo) satu hari sebelumnya dengan pesawat," ucap Damanik saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Kamis (4/8/2022).
Disampaikan Damanik, Ferdy Sambo tiba di Jakarta pada Kamis (7/7/2022) sehari sebelum peristiwa kematian Brigadir J.
Ferdy Sambo bertolak ke Jakarta setelah merayakan peringatan hari pernikahannya dengan sang istri di Magelang, Jawa Tengah.
Sedangkan istrinya tiba di Jakarta sehari setelah Ferdy Sambo, tepatnya pada hari nahas yang menewaskan Brigadir J yaitu pada Jumat (8/7/2022).
Istri Irjen Ferdy Sambo diketahui tiba bersama rombongan termasuk Brigadir J dan Bharada E.
"Yang kami dapatkan tanggal 7 (Juli) pagi, yang pasti (Sambo dan istri) tidak bersama seperti yang selama ini seolah mereka satu rombongan, itu clear," papar Damanik.
Damanik menyebut, bukti baru berhasil dikumpulkan Komnas HAM dari foto-foto kegiatan Ferdy Sambo bersama istri dan para ajudannya di Magelang.
Melalui foto tersebut, terlihat di Magelang tidak ada masalah apapun dan semua baik-baik saja sampai tiba di Jakarta.
"Di Magelang tidak terlihat ada masalah apa-apa, mereka rombongan mobil berangkat baik-baik saja, tercover semua dalam CCTV," tutur Damanik.
Sementara ditambahkan dari Tribunnews.com, pihak Kabareskrim Polri mengaku masih menemukan kendala dalam pengusutan tewasnya Brigadir J.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebutkan, ada barang bukti yang rusak hingga dihilangkan sehingga membuat proses penyidikan terhambat.
"Tentunya memang kendala daripada upaya pembuktian adalah adanya barang bukti yg rusak atau dihilangkan."
"Sehingga membutuhkan waktu untuk mengungkap tuntas kasus ini," kata Agus kepada wartawan Kamis (4/8/2022) malam.
Kendala berawal dari Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri yang mendapatkan surat dari penyidik untuk melakukan evaluasi terhadap penanganan kasus Brigadir J.
"Kami dari Timsus. Di samping sebagai Kabareskrim, saya juga masuk sebagai Timsus juga mendapatkan surat dari penyidik untuk melakukan evaluasi terhadap penanganan laporan polisi."
"Limpahan dari Polres ke Polda Metro yang nantinya akan dilakukan evaluasi oleh Timsus secara bersama-sama untuk mengkaji apakah tahapan-tahapan proses yang mereka lakukan sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak," ucapnya.
Meski menemui kendala namun Agus menyebut pihaknya tetap akan profesional dalam pengusutan kasus tersebut.
"Hal ini adalah untuk melaksanakan perintah Bapak Kapolri untuk membuat seterang-terangnya, sehingga siapa pun yang turut serta, atau menyuruh melakukan itu akan terbuka," tegasnya.
(*)
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Silmi |