Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menegaskan bahwa pihaknya tak lantas percaya dengan keterangan yang dilontarkan oleh Bharada E.
Terkait kasus tewasnya Brigadir J, Komnas HAM pun tegas meminta rekaman CCTV saat kejadian diungkap.
"Jadi yang dia sampaikan di sini Bharada E di sini apakah kalian pikir kami sudah langsung percaya? Kan enggak," ujar Ahmad Taufan ditemui di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
"Makanya saya desak CCTV harus dibuka, nah itu," imbuhnya
Menurut Taufan Damanik, CCTV merupakan bukti yang cukup kuat sehingga diperlukan dalam pengungkapan kasus ini.
"Alat komunikasi harus dibuka karena kalau cuma keterangan orang demi orang, makanya kita sangat concern CCTV itu dibuka, alat komunikasi dibuka karena itu yang membuat terang," katanya.
Taufan Damanik juga mengatakan bahwa kunci dari kasus tewasnya Brigadir J berada dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"Oh iya (CCTV menjadi kunci) dan sekarang itu sedang diperiksa," katanya.
"Saya bersikeras soal CCTV itu. Bahkan saya bilang saya akan lapor istana, pengertiannya itu bukan langsung ke Presiden begitu, kan ada Pak Menko, kami koordinasi dengan Pak Menko karena itu atasan langsung mereka," terangnya.
"Jadi mereka tidak bisa mengatasi beberapa masalah yang membuat titik terang kasus ini sulit diungkap, ya memang harus ada tekanan dari atasnya," lanjutnya.
"Untuk melakukan tindakan yang lebih serius kan sekarang sudah 25 orang kan," tutup Ahmad Taufan Damanik.
Seperti diketahui, Bharada E memberikan keterangan baru dalam BAP Sabtu (6/8/2022).
Dalam keterangannya terkait kasus tewasnya Brigadir J, Bharada E menyebut bahwa melakukan penembakan karena perintah atasan.
Selain itu, Bharada E juga menyebut beberapa nama yang diduga turut terlibat dalam kasus tewasnya Brigadir J.
(*)
Source | : | Liputan |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Mia Della Vita |