Walaupun rasanya samar, kamu akan tahu dan bisa langsung mengenali sebuah hidangan yang dibumbui dengan saffron.
Baca : Bir Pletok, Minuman Selebrasi Orang Betawi Sejak Jaman Belanda
Bukan tanpa alasan saffron memiliki harga yang fantastis.
Saffron diambil dari bagian bunga saffron crocus yang bernama putik.
Putik ini kemudian dikeringkan agar rasa dan warnanya awet.
Sekadar pengingat, putik adalah sel betina pada bunga.
Tiap bunganya hanya menghasilkan tiga lembar putik bunga, dan bunga saffron crocus hanya mekar selama satu minggu dalam satu tahun.
Baca : Black Garlic, Si Bawang Super yang Lebih Berkhasiat dari Pada Bawang Putih Biasa
Untuk mendapatkan 450 gram saffron, kamu harus memanen dari setidaknya 75.000 batang bunga saffron crocus.
Belum cukup sampai di situ, saffron harus dipanen dengan cara manual, dipetik dengan tangan, dengan waktu yang spesifik yaitu di pagi menjelang siang.
Kenapa harus di petik di waktu pagi menjelang siang?
Ternyata saat dipanen, bunga saffron crocus harus dalam keadaan menguncup, jadi citarasa dan kualitas putik bunga di dalamnya tetap terjaga.
Selain menambah citarasa 'mahal' pada suatu hidangan, ternyata saffron juga memiliki manfaat kesehatan.
Baca : Nasgor Toko Oen Semarang Enaknya Sejak 1936, Ternyata Ini Rahasianya
Diantaranya untuk meningkatkan kesehatan jantung, disfungsi ereksi, mengandung zat antikanker, meringankan masa premenstrual syndom (PMS) pada wanita, menurunkan berat badan, dan sebagai obat penenang pada penderita depresi.
Karena harganya yang mahal, simpanlah saffron di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitasnya.
Hmm, tertarik untuk menambahkan saffron pada masakanmu? (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Source | : | Bon Appetit,Encyclopaedia Britannica |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |