Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Selama ini kita mengenal bumbu dapur seperti kunyit, jahe, serai, merica, terasi, garam, dan lain-lain.
Harganya?
Berbekal Rp 5.000 ke pasar tradisional, kamu sudah pasti bisa membeli minimal satu item bumbu dapur tersebut.
Tapi, untuk membeli bumbu dapur yang satu ini, kamu butuh dana hingga lebih dari Rp 100 juta.
Kenalkan, ini adalah salah satu bumbu dapur paling eksklusif sedunia, bernama saffron.
Baca : Sedang Naik Daun Mie Goreng Level 100 Cabe, Berani Coba?
Dulu, saffron digunakan oleh masyarakat Yunani dan Romawi Kuno sebagai bahan parfum.
Saffron juga digunakan oleh masyarakat Tiongkok di abad pertengahan sebagai obat herbal.
Sekarang ini, saffron kerap kali digunakan sebagai bumbu masak dan pewarna alami pakaian.
Saffron banyak digunakan dalam masakan Asia Selatan, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Eropa.
Saat menjadi bumbu siap pakai, saffron berbentuk seperti suwiran tipis berwarna merah menyala.
Baca : Inilah Jenis Makanan yang Anti Dimasak Dengan Panci Aluminium, Agar Tidak Jadi Racun
Sebenarnya apa sih saffron itu?
Saffron terbuat dari spesies bunga dengan nama ilmiah crocus sativus.
Bunga ini kemudian dikenal dengan nama populer saffron crocus.
Mengutip dari Bon Appetit, para ahli percaya bahwa saffron pertama kali ditanam di daratan Yunani.
Tapi sekarang, produsen saffron terbanyak adalah Iran, Yunani, Maroko, dan India.
Baca : Klip Penjepit Bungkus Roti Tawar, Bukan Sekedar Soal Kadaluarsa
Punya harga fantastis, bagaimana rasa dari saffron itu sendiri?
Saffron sebenarnya punya rasa yang tidak terlalu kuat.
Saffron memiliki rasa manis yang samar-samar, dengan sedikit unsur pahit.
Tapi bumbu dapur yang satu ini bisa menghasilkan wangi yang membuat masakan jadi makiin menggoda selera.
Walaupun rasanya samar, kamu akan tahu dan bisa langsung mengenali sebuah hidangan yang dibumbui dengan saffron.
Baca : Bir Pletok, Minuman Selebrasi Orang Betawi Sejak Jaman Belanda
Bukan tanpa alasan saffron memiliki harga yang fantastis.
Saffron diambil dari bagian bunga saffron crocus yang bernama putik.
Putik ini kemudian dikeringkan agar rasa dan warnanya awet.
Sekadar pengingat, putik adalah sel betina pada bunga.
Tiap bunganya hanya menghasilkan tiga lembar putik bunga, dan bunga saffron crocus hanya mekar selama satu minggu dalam satu tahun.
Baca : Black Garlic, Si Bawang Super yang Lebih Berkhasiat dari Pada Bawang Putih Biasa
Untuk mendapatkan 450 gram saffron, kamu harus memanen dari setidaknya 75.000 batang bunga saffron crocus.
Belum cukup sampai di situ, saffron harus dipanen dengan cara manual, dipetik dengan tangan, dengan waktu yang spesifik yaitu di pagi menjelang siang.
Kenapa harus di petik di waktu pagi menjelang siang?
Ternyata saat dipanen, bunga saffron crocus harus dalam keadaan menguncup, jadi citarasa dan kualitas putik bunga di dalamnya tetap terjaga.
Selain menambah citarasa 'mahal' pada suatu hidangan, ternyata saffron juga memiliki manfaat kesehatan.
Baca : Nasgor Toko Oen Semarang Enaknya Sejak 1936, Ternyata Ini Rahasianya
Diantaranya untuk meningkatkan kesehatan jantung, disfungsi ereksi, mengandung zat antikanker, meringankan masa premenstrual syndom (PMS) pada wanita, menurunkan berat badan, dan sebagai obat penenang pada penderita depresi.
Karena harganya yang mahal, simpanlah saffron di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitasnya.
Hmm, tertarik untuk menambahkan saffron pada masakanmu? (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Source | : | Bon Appetit,Encyclopaedia Britannica |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |