Grid.ID - Pada hari ini di tahun 1902, Gunung Pele Martinique meletus dan menjadi letusan gunung berapi paling mematikan di abad 20.
Pada hari berikutnya, Kota Saint Pierre, yang oleh sebagian orang disebut Paris of Caribeban hampir saja terhapus dari peta.
Gunung Pele, yang dalam bahasa Perancis berarti botak merupakan gunung setinggi 4.500 kaki di sisi utara Pulau Karibia Martinique.
Pada 2 April 1902, sebuah lubang uap baru terlihat di puncak gunung ini.
Lubang itu menghadap ke kota pelabuhan Saint Pierre.
Tiga minggu kemudian, getaran mulai dirasakan di pulau itu dan akhirnya Gunung Pele mulai menyemburkan awan abu.
BACA JUGA Dahsyatnya Letusan Gunung Sinabung, Abu Vulkaniknya Sampai ke Aceh
Terjebak di tengah-tengah pemilihan penting, penduduk Saint Pierre tidak mengindahkan peringatan gunung akan meletus dan mereka harus mengungsi.
Penduduk di sana percaya bahwa satu-satunya tanda bahaya dari gunung berapi adalah adanya lahar keluar dari gunung.
Saat itu, mereka percaya jika lahar mulai mengalir, mereka akan tetap memiliki banyak waktu untuk melarikan diri ke tempat yang lebih aman.
Bahkan, ada beberapa orang dari luar kota yang sengaja datang ke sana untuk melihat abu vulkanik dari letusan yang mulai memblokir jalan.
Pada tanggal 7 Mei, aktivitas di gunung berapi mulai meningkat secara dramatis dan ledakan yang muncul menjadi jauh lebih kuat.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | History.com |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |