Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - NHS (National Health Service) membuat program yang mengajak atau mengundang para kaum perempuan untuk menguji tanda-tanda kehadiran sel kanker.
NHS merupakan badan pelayanan kesehatan nasional yang berada di Inggris.
Pengujian kehadiran sel kanker dilakukan melalui program skrining.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi di Inggris juga Indonesia.
( BACA JUGA :Ramalan Zodiak Harian 8 Mei 2018, Yuk Intip Peruntunganmu Hari Ini!)
Kanker ini menyerang satu dari delapan wanita selama hidup mereka.
Karena jumlah orang yang didiagnosisi meningkat setiap tahunnya, maka salah satu cara pencegahannya adalah memeriksa gejalanya.
Jumlah kematian terkait kanker payudara telah menurun dalam beberapa tahun.
Tapi, terjadi kesalahan dalam proses IT dimana 450.000 wanita gagal mendapat undangan skrinning kanker payudara sejak tahun 2009.
( BACA JUGA :VIDEO : Cerita Perjuangan Moa Aeim Melahirkan Anak Dari Lee Jeong Hoon)
Dari orang-orang yang gagal, bagi mereka yang menerima undangan untuk melakukan skrinning, hanya 309.000 yang masih hidup.
Data tersebut dikemukan oleh NHS melalui sekertaris kesehatannya.
Wanita yang berusia antara 50 dan 70 tahun secara otomatis akan diundang untuk melakukan skrining kanker payudara.
Di inggris seorang wanita akan menerima undangan pertama untuk melakukan skrininga pada usia 50 dan 53 tahun.
( BACA JUGA :Punya 3 Anak, Olla Ramlan Sebut Suaminya Pengin Nambah Momongan!)
Namun, jika kamu berisiko terkena kanker payudara, maka kamu akan didahulukan.
Wanita di bawah usia 50 tahun tidak diundang karena jumlah pasiennya lebih rendah.
Sebanyak 81 persen wanita yang berusia di atas 50 memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara.
Beberapa negera telah melakukan percobaan dengan mengundang wanita berusia 47 hingga 73 tahun.
( BACA JUGA :4 Tren Makeup yang Paling Disukai Beauty Vlogger di Tahun 2018, Salah Satunya Alis Seperti Terbakar)
NHS sedang dalam proses untuk memperlua program ini ke seluruh negara.
Semoga saja program ini juga dapat ditiru oleh Indonesia, mengingat jumlah penderita kanker di Indonesia juga tidak sedikit. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |