Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan angkat bicara terkait skenario yang disusun Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo mengaku telah menyusun skenario atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Brigadir J tewas ditembak rekan sesama ajudan, Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu, atas perintah Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu.
Semula, Brigadir J dinarasikan tewas dalam peristiwa baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Namun faktanya, nyawa Brigadir J sengaja dihilangkan, bukan akibat peristiwa tembak-menembak.
Irjen (Purn) Anton Charliyan menilai skenario kematian Brigadir J yang disusun Ferdy Sambo bukan karena menyepelekan institusi Polri.
Justru, Anton menilai perbuatan Ferdy Sambo menyusun skenario akibat suami Putri Candrawathi itu merasa ketakutan.
"Bukan menganggap sepele (institusi Polri)," ujar Anton Charliyan dikutip Grid.ID dari KompasTV, Sabtu (13/8/2022).
"Saya kira hal itu dilakukan karena adanya ketakutan sendiri dan dia sendiri sudah mengakui kalo dia salah," lanjutnya.
Hal itu, lanjut Anton, terlihat dari perbuatan Ferdy Sambo yang telah menghilangkan barang bukti.
Pasalnya dengan menghilangkan barang bukti, Ferdy jelas paham dengan akibat yang akan dia tanggung ketika sudah menghilangkan nyawa seseorang.
"Ini bukan perbuatan ringan, ini perbuatan yang sangat berat," tandas Anton.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | KOMPAS TV |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Mia Della Vita |