Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara dengan gaya 'selengean'-nya mengumumkan bahwa dia rehat sementara dari profesinya sebagai seorang pengacara.
Dia memutuskan berhenti sementara pasca pemecatannya ketika mendampingi Bharada E dalam kasus hukum polisi tembak polisi.
“Saya Deolipa Yumara pengacara merah putih, memang saya kemarin itu pengacara Bharada E, karena pada tanggal 10 ada pemecatan dari negara, maka saya berubah engga jadi pengacara lagi sementara,” kata Deolipa Yumara dikutip dari saluran YouTube Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).
Deolipa memilih profesi baru sebagai penyanyi daripada menjadi pengacara sementara ini.
“Saya jadi penyanyi saja deh, jadi seniman. Kembali saya jadi seniman,” singkat dia.
Dia sudah menyiapkan 12 lagu dalam satu album.
Dia membacakan judul lagu yang sudah ditulis dalam lembaran kertas di tangannya.
“Saya mau bikin satu album, ada 12 lagu, dan terakhir ucapan terima kasih,” lanjut dia.
Ada 12 lagu yang penuh dengan nada sindiran terhadap kasus Irjen Pol Sambo yang mengotaki pembunuhan Brigadir J.
Mulai dari judul Wiro Sableng, 15 Triliun Robin Hood, Cacat Formal Surat Kuasa, hingga lagu Ucapan Ferdy Sambo Sebagai Kadiv Propam.
“Lagu pertama adalah ‘Wiro Sableng’, lagu kedua adalah ‘Teletubbies’, lagu ketiga adalah ‘Nyanyian Kode Warkop DKI’, mohon maaf ya saya pakai sebentar, tapi Nyanyian Kode,”
“Lagu keempat ’15 Triliun Robin Hood’, Lagu kelima ‘Cacat Formal Surat Kuasa’, lagu ketujuh ‘Mengajukan Uji Materil dan Formil’, lagu kedelapan ‘Status Quo Sebagai Pengacara’,”
“Lagu kesembilan ‘Penyidiknya Harus Status Quo Dong?’, lagu kesepuluh ‘Ucapan Ferdy Sambo Sebagai Kadiv Propam’, lagu kesebelas ‘Buat Netizen’ itu lagunya mantap itu buat netizen yang tersayang,”
“Lagu kedua belas ‘Menunggu Proses Gugatan’, lagu ketiga belas ‘Ucapan Terima Kasih’ panjang banget ucapan terima kasih ini,” ucap Deolipa.
Setelah membacakan sederet lagu yang penuh makna untuk kasus Ferdy Sambo, Deolipa menjamin semua lagunya ini orisinil buah pikiran dia.
“Ini semua dibikin oleh otak dan pikiran saya sendiri berdasarkan rekaman-rekaman jejak kehidupan dunia ini,” tutupnya.
(*)
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Mia Della Vita |