Grid.ID - Kasus kematian Brigadir J atau Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat menyeret beberapa tersangka, salah satunya adalah Bharada E.
Bharada E sendiri menjadi tersangka lantaran melakukan penembakan terhadap Brigadir J.
Namun, belakangan diketahui bahwa Bharada E melakukan tembakan atas instruksi dari atasannya, Irjen Ferdy Sambo yang kini juga jadi tersanga dalam kasus kematian Brigadir J.
Seperti diberitakan Kompas.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menembak Brigadir J.
"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan J meninggal, yang dilakukan RE (Brigadir E), atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)," ujar Sigit dalam jumpa pers yang diadakan di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022) petang.
Usai Bharada E jadi tersangka, pihak keluarga pun menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi sekaligus meminta maaf pada keluarga Brigadir J.
Paman Bharada E, Roycke Pudihang menyampaikan langsung permintaan maaf keluarga kepada pihak keluarga Brigadir J.
"Kami memohon maaf, memohon ampun kepada Tuhan, kami juga meminta maaf kepada keluarga Brigadir J yang ada di Jambi. Dan ibu (Brigadir J) yang sakit kami doakan semoga ibunda cepat sembuh. Mohon keikhlasan bapak dapat memafkan Bharada E," kata Roycke Pudihang, dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/8/2022).
Keluarga Brigadir J menerima permintaan maaf
Ayah Brigadir J, Samuel menerima permintaan maaf dari keluarga Bharada E yang dilayangkan dari Manado, Sulawesi Utara.
Menurutnya, setiap umat manusia yang beragama wajib dan diajarkan untuk saling memaafkan.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |