Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Berbeda dengan Ferdy Sambo yang kini jelas menyandang status tersangka, status hukum Putri Candrawathi hingga kini belum bisa diputuskan.
Putri Candrawathi disebut-sebut masih mengalami trauma hingga istri Ferdy Sambo itu belum bisa dimintai keterangan.
Sebelumnya, Putri dikabarkan mengalami trauma setelah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Namun, meski kini laporan dugaan pelecehan seksual tersebut tak terbukti dan bahkan penyelidikannya sudah dihentikan pihak kepolisian, Putri dikabarkan masih saja mengalami trauma.
Dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Minggu (14/8/2022), Komnas HAM sampai batal melakukan pemeriksaan karena Putri menyatakan belum siap untuk diperiksa.
Putri Candrawathi bahkan dikabarkan terus menangis setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu.
Komnas HAM menyebut saat ini kondisi istri Ferdy Sambo itu sedang naik turun.
"Jadi malam ini tidak ada permintaan keterangan Bu Putri, karena memang kondisinya naik turun," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.
Bukan hanya Beka Ulung Hapsara, ketua RT tempat tinggal Putri Candrawathi pun memberikan keterangan senada.
Menurut Yosef Ketua Rukun Tetangga (RT) RT 07 RW 02 Jalan Saguling, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, ia menyaksikan sendiri Putri yang menangis pada Rabu (10/8/2022) lalu.
Yosef mengaku mendengar istri Ferdy Sambo menangis di kamar saat mendampingi penyidik dari Mabes Polri menggeledah rumah pribadi Putri Candrawathi.
Baca Juga: 'Ngga Ada Otaknya!' Nikita Mirzani Ngamuk Lantaran Diduga Punya Backingan Ferdy Sambo
"Iya dia menangis terus di kamar, susah kita berkomunikasi," kata Yosef dikutip dari TribunStyle.com, Minggu (14/8/2022).
Hanya saja, belum diketahui motif dari Putri Candrawathi menangis.
Meski perihal traumanya Putri Candrawathi diragukan banyak pihak, Arman Hanis selaku kuasa hukum Ferdy Sambo mengungkapkan hal yang sama.
Bahkan Arman menyebutkan pandangan Putri kosong seperti orang ketakutan.
"Tiap saya ajak ngomong diam, nangis, pandangan matanya kosong kayak ketakutan.
Jadi saya enggak bisa komunikasi langsung," kata Arman Hanis
Namun, seakan melawan keterangan-keterangan yang menyebut Putri masih trauma, Deolipa Yumara mantan kuasa hukum Bharada E justru memberi keterangan berbeda.
Deolipa menyebut bahwa setelah kejadian penembakan terhadap Brigadir J, Putri dan Ferdy Sambo menjanjikan bayaran fantastis untuk para pelaku yang telah melenyapkan Brigadir J.
Para pelaku yang dimaksud adalah Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat selaku sopir Ferdy Sambo.
"Ketika mulai adem, dipanggil Bharada E, Kuat, sama Bripka Ricky, ke rumahnya Sambo," kata Deolipa saat menjadi narasumber di Kabar Petang TV One.
"Di rumahnya Sambo ini, kata si Richard (Bharada E), ada Putri dan Pak Sambo, lalu mereka menawarkan uang," imbuhnya.
Rinciannya adalah untuk Bharada E selaku penembak utama Rp 1 Miliar, untuk Bripka Ricky dan Kuat selaku pembantu proses pembunuhan Brigadir J dijanjikan masing-masing Rp 500 juta.
Uang tersebut sedianya akan diberikan satu bulan setelah kasus kematian Brigadir J ditutup.
Hanya saja, bayaran tersebut sampai saat ini tak diberikan lantaran rencana Ferdy Sambo justru berantakan.
(*)
Source | : | Tribun Style,Grid.ID |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Nesiana |