Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Poduser kenamaan Joko Anwar bawa kejutan bagi warga Solo.
Santer mempromosikan film terbarunya, Pengabdi Setan 2, Joko Anwar gugah penikmat film horor dengan suasana berbeda.
Ya, jika menonton di bioskop di tempat yang modern dengan fasilitas lengkap menjadi hal biasa.
Joko Anwar kini membawa pemain dan tim Pengabdi Setan 2 untuk menonton bersama di bioskop tertua di Solo.
Sebagaimana diketahui, bioskop Singosaren Matahari Solo itu sudah lama tidak beroperasi sejak terjadi kerusuhan tahun 1998 di Solo.
Namun, Pengabdi Setan 2 akan menjadi film pertama yang menghidupkan kembali bioskop lawas itu.
Lekat dengan nuansa horor, Joko Anwar telah membagikan informasi ini melalui media sosialnya.
"Kayaknya jadi nih kita nobar Pengabdi Setan 2 di bioskop tua, teman-teman," tulisnya di Instagram seperti dikutip Grid.ID, Minggu (14/8/2022).
"Di bioskop Singosaren Matahari Solo! Minggu 14 Agustus jam 18.00," lanjutnya.
Tak sembarangan orang bisa menonton, sang produser juga memberikan syarat dan ketentuannya.
"Hanya buat yang udah nonton di bioskop biasa, jadi bawa sobekan tiket kalian yah! Tempat terbatas. Yang datang duluan yg ikut," terangnya.
Sontak saja postingan sang produser auto bikin heboh, warga solo.
Joko Anwar berhasil membuat warga solo tak sabar menikmati film horor dan suasana angker dari bioskop yang sudah lama tidak beroperasi tersebut.
Melalui Instagram @soloinfo, tak sedikit warganet yang mengaku tak sabar menyaksikan film horor terbaru Joko Anwar.
"@ayuatmoko gas gak, krasa nih mrinding nya di bioskop tuaaa," tulis @szupergurl_
"@wouite94 @apriliaa_hs @sarah_aranel omooooooo," tulis @dewiratnaaningsih
"AYOKKKKK AKU MASI SIMPEN @marshaariesca," tulis @okshaarnetha
Kembali viral setelah vakum bertahun-tahun, ternyata begini sejarah bioskop Matahari Singosaren Solo.
Dikutip dari surakarta.go.id, kota Solo tempo dulu telah menjadi ‘jantungnya Pulau Jawa’.
Sebab kota Solo kala itu sudah menjadi pusat pemberhentian kereta api jurusan Batavia (Jakarta), Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang.
Kondisi itu telah menyebabkan sendi perekonomian di kota Solo berkembang pesat.
Salah satunya di dalamnya bisnis hiburan, yang lebih spesifik lagi adalah bioskop.
Menjadi bioskop pertama di Kota Solo, bioskop Matahari Singosaren muncul pada tahun 1980-an.
Memasuki tahun 1980, jumlah Gedung bioskop bertambah seperti Bioskop Star di Widuran, Dhady Theatre dan Ura Patria (UP) Theatre di Pasar Pon, Galaxy Theatre di jalan Perintis Kemerdekaan Purwosari, Solo Theatre di Sriwedari, Nusukan Theatre di Nusukan, Regent Theatre di Jalan Veteran, Golden Theatre di Wingko, Bioskop Trisakti, President Theatre, dan Rama Theatre di Panggung Jebres, serta Bioskop Kartika di Beteng.
Kala itu, cara mempromosikan film yang akan diputar biasanya dengan memajang jadwal serta film yang bakal ditayangkan serta waktunya, ditambah menyebarkan selebaran yang disebarkan di kawasan padat penduduk.
Memasuki tahun 1990, Solo dimasuki perusahaan bioskop besar seperti Atrium 21.
Alhasil, bioskop terdahulu perlahan terkikis dengan fasilitas yang lebih modern.
Apalagi pada tahun 1998 terjadi kerusuhan dan bioskop modern tersebut menjadi sasaran.
Kemudian, menjelang akhir 1999, marak penjualan dan persewaan VCD serta DVD film dan faktor itu semakin membuat kondisi perbioskopan di Solo terpuruk.
Alhasil, satu persatu bioskop pun menutup layanan pemutaran film.
Namun bioskop kembali hidup dipengaruhi era VCD dan DVD sudah tak lagi diminati masyarakat.
Diperkirakan kepingan VCD dan DVD tak lagi diminati dikarenakan mudahnya akses internet dan penggunaan teknologi informasi.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Instagram,surakarta.go.id |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Mia Della Vita |