Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Perselingkuhan memang membuat siapapun sakit hati.
Tak sedikit yang nekat melakukan aksi anarkis karena kecemburuan dan perasaan dikhianati.
Termasuk wanita asal Tiongkok yang satu ini yang nekat melakukan kekerasan karena kecemburuan.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Sabtu (27/8/2022), seorang wanita membuat kehebohan dengan aksi kekerasannya.
Aksi kekerasan ini diduga terjadi pada 20 Agustus 2022 di Kota Heze Provinsi Shandong, Tiongkok.
Dalam video yang beredar tampak lima orang perempuan bergegas menghampiri wanita berbaju hitam.
Tanpa aba-aba mereka segera menyeret wanita berbaju hitam itu ke pinggir jalan.
Tak segan mereka menjambak rambut, mencubit, menampar, hingga menendang perut sang wanita berbaju hitam.
Yang paling parah adalah aksi perempuan berbaju putih yang duduk di atas perut sang wanita berbaju hitam.
Ia kemudian menampar wajah, dan memukul kepala sang wanita berbaju hitam ke bahu jalan.
Wanita berbaju hitam awalnya mencoba melawan tapi usahanya tak berhasil mengingat bahwa ia melawan 5 orang perempuan.
Sayangnya warga sekitar tak ada yang membantu menghentikan aksi ini dan malah merekam penyiksaan ini.
Seorang wanita renta berusia 54 tahun mencoba menghentikan aksi sekumpulan wanita yang kesetanan ini tapi usahanya tak berhasil.
Aksi kekerasan ini berhenti saat polisi tiba dan membawa 5 orang wanita ini ke kantor polisi.
Tak disangka pemicu aksi anarkis ini dipicu rasa kesal dan cemburu kepada wanita berbaju hitam.
Perempuan berbaju putih merasa bahwa wanita berbaju hitam merebut kekasihnya.
Hal ini yang mendasarinya mengajak empat sahabatnya untuk menghajar terduga pelakor itu.
Warganet pun memberikan komentar pro kontra, mulai dari yang membela dan memaklumi bahwa sang perempaun dilanda emosi.
Sedangkan warganet lain menilai aksi ini berlebihan dan justru menjatuhkan harkat dan martabat.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |