Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, Pasha Ungu menjadi sorotan publik karena videonya tengah marah-marah di jalanan di kawasan Gandul, kota Depok, Jawa Barat.
Di mana Pasha Ungu marah kepada pekerja proyek yang menyebabkan kawasan tersebut penuh lumpur berwarna merah dan menyebabkan jalanan macet.
Perihal viralnya tersebut, Pasha Ungu pun menceritakan hal yang membuatnya akhirnya emosi saat itu.
"Awalnya itu saya mau nganterin anak sekolah, ya ada macet cukup panjang dan cukup lama, nah sementara kami ini kan niatnya mau nganterin anak sekolah, berharapnya supaya tidak terlambat sampai sekolah. Awalnya saya pikir ya sudah ini sekedar macet biasa ntar juga jalan, tapi kok nggak jalan-jalan, ada 10, 15 menit kami nunggu kok nggak jalan," ungkap Pasha Ungu saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2022).
Ternyata, ada perbaikan jalan di jam-jam lalu lintas tengah padat dan akhirnya membuat Pasha Ungu turun tangan untuk menegur para pekerja proyek tersebut.
"Saya inisiatif turun ternyata ada perbaikan jalan baru tahu, oke, saya amati, Terus saya lihat disitu ada salah satu petugas yang mengawasi pekerjaan di pinggir jalan, saya tanya, 'pak, ini jam berapa, kok ngerjain perbaikan jam segini, ini kan lagi jam-jamnya macet orang beraktivitas, ada yang sekolah, ada yang kerja, ada yang jualan dan lain-lain,'" cerita Pasha Ungu.
Tak hanya membuat macet, perbaikan jalan tersebut terlihat berantakan.
"Yang kedua mohon maaf gitu loh maksudnya bukan saya sok tau ya, tapi kok pekerjaannya begini ya, maksudnya malah bikin jalan tuh selain macet, amburadul gini, kok ada kayak lumpur yang keluar, gimana ya, agak aneh sih kalau dikerjakan sama orang yang profesional mestinya nggak begitu ya menurut syaa. Tapi itu urusan mereka saya nggak masuk ke urusan teknis, yang saya persoalkan adalah kok kalian melaksanakan pekerjaan tapi nggak memikirkan ini tentang lalu lintas, kan begitu, bagaimana dengan anak-anak yang bersekolah," ungkap Pasha Ungu.
Pasha Ungu pun berdiskusi pada pekerja proyek tersebut agar perbaikan jalan diundur dan masyarakat bisa melanjutkan aktivitas lalu lintas dengan lancar.
"Waktu itu saya tanya, salah satu petugasnya itu bilang kami hanya mengerjakan pak, kalau bapak mau komplain silakan ke pimpinan atau apalah itu, saya bilang ya mana pimpinannya sini, karena harus bertanggung jawab, karena ini dua arah nggak jalan, kan arus ada yang atur kalau nggak, nggak jelas ini selesainya kapan. Sementara eskafatornya itu agak mini sih memang jalannya agak kecil nggak terlalu gede, itu jalan terus ngegali terus kayak ngebenarin apalah. Ya saya bilang nggak bisa ini harus undur dulu supaya ini bisa jalan, ini kalo mau nanti dilanjutin terserahlah yang penting jalan dulu, yang penting orang jalan dulu," cerita Pasha Ungu.
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Silmi |