Grid.ID – Kebun Raya Bogor dibangun pada 18 Mei 1817 dan sudah menginjak usia 205 tahun dengan luas 87 Ha dan memiliki lebih dari 15.000 tanaman di dalamnya yang dikelompokkan sesuai dengan jenis tanamannya dan menjadi beberapa taman koleksi seperti Taman Palem, Taman Bambu, Taman Teijsman, Koleksi Rotan, Taman Pandan, Taman Mexico, Taman Akuatik, Koleksi Sawit, hingga Taman Astrid.
Di dalam Kebun Raya Bogor juga memiliki nilai sejarah yang tidak dapat dipisahkan seperti Komplek Makam Belanda, Komplek Makom Kramat, serta Archa Nandhi.
Kunjungan kenegaraan para delegasi U20 dalam acara Urban Mayor Retreat Bogor menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai salah satu tujuannya pada 01 September 2022 dengan 44 perwakilan kota negara G20 dan dipimpin oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
Para delegasi mengelillingi Kebun Raya Bogor menggunakan shuttle bus dan golf car untuk menjelajahi tempat bersejarah dan menikmati kesegaran alam Kebun Raya Bogor dengan mengunjungi Museum Zoologi, Koleksi Rotan, Belakang Istana Bogor, Pohon Jodoh, serta mengunjungi koleksi anggrek di Griya Anggrek.
"Pengalaman yang sangat menyenangkan bisa datang ke Kota Bogor."
"Kami sangat menikmati keramahan dan semuanya. Kami sangat senang," ujar salah satu delegasi, Juan Carlos de Castro Pita yang menjabat sebagai Deputy Director of International Affairs Madrid, Spanyol.
Acara makan malam para delegasi U20 berada di Resto Raasaa yang berada di tengah Kebun Raya Bogor disambut dengan atraksi musik tradisional Rampak Kendang serta di kolaborasikan dengan tarian tradisional Jaipong.
Mereka juga dijamu dengan para pramusaji yang menggunakan pakaian tradisional Indonesia yaitu kebaya dan beskap.
Resto Raasaa menyajikan berbagai menu masakan yang menggoyangkan lidah perasa nya dari masakan tradisional, nasional, hingga internasional dengan cita rasa khas Kebun Raya.
Resto Raasaa juga menyajikan pemandangan landscape Kebun Raya Bogor yang mempesona dengan latar belakang pepohonan rindang.
Para delegasi U20 terkesima dan terhibur akan keindahan dari atraksi video mapping mengenai sejarah awal muka Kebun Raya Bogor yang ditampilkan menggunakan pohon sebagai latar belakangnya serta pancaran lampu yang tidak merusak pepohonan.
“That was a great show when you can see a history of Bogor Botanical Garden from this view,” Ujar Mr. Sello Mphaga, Divisional Head of City Sustainability, Tshwane.
“Antusias para Delegasi U20 terukir jelas saat mereka menyaksikan video mapping sejarah Kebun Raya Bogor, mereka kagum akan indahnya budaya Indonesia baik makanan, keindahan, keramahan, hingga pakaian yang digunakan oleh pramusaji resto,” Ujar Zaenal Arifin, GM Corporate Communication Kebun Raya.
Baca Juga: Menteri Sandiaga Uno Dukung Konsep Ecotourism di Kebun Raya Bogor
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |