Grid.ID - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Lesti Kejora beberapa waktu memang sempat mendapat atensi tinggi dari publik.
Bukan tanpa alasan, pasalnya saat itu Lesti Kejora berani speak up hingga melaporkan suaminya sendiri, yakni Rizky Billar ke kantor polisi.
Dalam laporannya, Lesti Kejora mengaku saat itu telah dibanting dan dicekik oleh Rizky Billar.
Bahkan terungkap pula, saat itu Rizky Billar rupanya ketahuan selingkuh hingga pertengkaran tak terhindarkan.
Sontak saja, usai kasus tersebut mencuat, Lesti Kejora langsung banjir dukungan dari publik.
Hingga diminta terus melanjutkan kasus tersebut agar memberikan efek jera pada Rizky Billar.
Namun usai sang suami ditetapkan sebagai tersangka, mendadak Lesti Kejora memilih damai dan mencabut laporan KDRT terhadap Rizky Billar.
Alhasil publik pun menjadi bingung dengan sikap plin plan Lesti Kejora hingga tak sedikit pula yang mengaku merasa kecewa.
Tak cuma publik, bahkan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengaku kecewa dengan keputusan Lesti Kejora mencabut laporan tindak KDRT yang dilakukan Rizky Billar.
Melansir dari tayangan kanal YouTube miliknya yang diunggah Jumat (14/10/2022), Arist Merdeka Sirait mengungkapkan unek-uneknya.
"Atas peristiwa ini (pencabutan laporan), saya merasa kecewa terhadap Lesti Kejora yang sesungguhnya sudah kita berikan apresiasi karena berani speak up," ucap Arist Merdeka Sirait.
Tak tanggung-tanggung, Arist Merdeka Sirait bahkan menyebut Lesti Kejora sebagai sosok bucin (budak cinta).
Dan mengecewakan semua pihak yang sudah mendukungnya.
"Lesti Kejora masih tetap bucin dengan Rizky Billar.
Sungguh mengecewakan komunitas di antara Lesti Kejora yang selama ini memberi dukungan," tambahnya.
Arist juga mengatakan sang biduan sudah mengalami perbudakan atas dasar cinta.
"Itu artinya bahwa sebelum peristiwa (KDRT) dilaporkan, Lesti Kejora sudah mengalami perbudakan hanya karena cinta," ujar Arist Merdeka Sirait lagi.
Dan menyebut aksi pencabutan laporan yang dilakukan Lesti Kejora sudah menganggu gerakan penegakan hukum terhadap anti KDRT.
Meski tak dipungkiri itu memang hak sang biduan.
"Sekali lagi, kami kecewa dengan yang dilakukan Lesti Kejora.
Sekalipun itu merupakan hak dari Lesti Kejora," pungkas Arist Merdeka Sirait.
(*)