Grid.id - Ada dua tipe orang saat menghadapi luka.
Ada yang menjadikannya alasan keterpurukan, membuat hari-harinya hanya mendekap pada kubangan nestapa, meratapi setiap cerita yang telah dilaluinya dan membuatnya merasa bagai orang
yang paling menderita.
Ada pula orang yang menjadikan lukanya sebagai motivasi hebat yang mampu membakar semangatnya untuk mengubahnya menjadi seseorang yang jauh lebih baik.
Sebagaimana kutipan dari ebook Sejuta Cinta Sejuta Cita karya Ayu Nurazizah, Bayu Hartanto, dan Wawat Qomariyah, terbitan Penerbit Bhuana Ilmu Populer, motivasi berharga kadang terlahir dari sesuatu yang tidak terduga, dari luka misalnya.
Seperti, lagu Someone Like You, lagu yang diciptakan sekaligus dipopulerkan oleh Adele itu menjadi lagu patah hati sejuta umat.
Bukan itu sebenarnya yang perlu digarisbawahi, tetapi dilihat dari sebab musababnya lagu itu tercipta adalah dari patah hati yang dialami Adele sendiri hingga dapat menulis dan mempopulerkan
sebuah lagu yang dikenal dan disukai banyak orang bahkan lagunya itu diganjari Grammy Awards dan dikategorikan sebagai lagu paling difavoritkan selama enam puluh tahun terakhir.
Bermula dari sebuah luka dan kecewa bisa menjadikan
seseorang bersinar dan menjadi bintang terkemuka.
Lantas, kau masih saja meratapi sesuatu yang bahkan orang lain bisa menjadikannya sesuatu yang berharga?
Seharusnya patah hati menjadi acuan untuk kita bisa hidup lebih baik lagi.
Anggap saja patah hati adalah sebuah kesalahan, bukankah seharusnya kita banyak belajar dari sebuah kesalahan agar tak mengulanginya terus-menerus?
Patah hati tak seharusnya membuat seseorang menjadi lemah dan melampiaskannya pada hal-hal negatif.
Patah hati sejatinya mengajarkan seseorang menjadi
pribadi yang lebih tangguh, dewasa dan mampu memecahkan permasalahan rumit.
Selain diberi hati untuk merasa, kita juga dianugerahi akal untuk berpikir.
Orang yang dirundung patah hati kadang lupa fungsi akal bahkan mereka lupa jika mereka memiliki akal.
Tak heran jika alih-alih menemukan solusi dari masalahnya, mereka malah buntu dalam bertindak dan melahirkan manusia-manusia yang selalu menyalahkan takdir.
Motivasi-motivasi berharga kadang terlahir dari sesuatu yang tidak terduga, dari luka misalnya.
Dari tokoh Adele, setidaknya kita belajar bagaimana mengubah luka jadi karya dan menyulap patah hati jadi prestasi.
Luka itu bisa jadi kawan paling baik dan bisa jadi musuh paling hebat tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Pilihannya adalah apakah kita akan terus-menerus berduka mengunci diri pada ruang nestapa, menangisi hal-hal yang bahkan tak berguna atau mulai melangkah menyembuhkan luka, menata
harapan, dan cita-cita hingga pada akhirnya kau bahagia?
Percayalah semua orang pernah terluka dan karena adanya luka, bahagia terasa lebih berharga.
Sekarang tutup saja lembaran kelam itu, kau tak perlu
melupakannya jika memang tak mampu. Kau hanya perlu belajar bagaimana mengingatnya tanpa menangis lagi.
Syukur-syukur kau bisa mengubahnya jadi karya yang luar biasa atau prestasi yang memukaukan mata.
Hingga pada akhirnya kau berpikir bahwa Allah tak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia termasuk luka misalnya.
Karena dari luka kau belajar bagaimana menjadi sosok yang
berharga.
Yuk, baca selengkapnya dan temukan kisah inspiratif lainnya dalam ebook Sejuta Cinta Sejuta Cita yang bisa kamu dapatkan di Gramedia digital.
Dapatkan pula gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian.
Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia |