Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebagai manusia, kita harus bisa menjaga sugai agar tetap bersih.
Sebab apabila sungai sudah tercemar, bisa membawa banyak bahaya bagi ekosistem air.
Akibatnya, kualitas air yang kita gunakan akan menurun sehingga mengganggu kesehatan manusia.
Adapun pencemaran sungai terjadi akibat masuknya zat asing, seperti bahan kimia.
Biasanya bahan tersebut dari limbah buangan pabrik atau pertanian.
Dalam pelajaran kelas 4 SD tema 4, siswa akan belajar apa saja contoh tindakan yang merupakan pencemaran sungai.
Dilansir Grid.ID dari Bobo.id dan Kompas.com, berikut penjelasannya.
Contoh tindakan pencemaran air, yaitu:
- Membuang sampah sembarangan di sungai, apalagi sampah yang sulit terurai.
- Membuang limbah cair pabrik atau tempat produksi sembarangan.
- Membuang minyak mentah di sekitar sungai, sehingga minyak terbawa arus ombak menuju laut.
- Membuang limbah dari penambangan batu bara di sekitar sungai.
- Membuang timbunan sampah plastik dari limbah rumah tangga dan limbah kegiatan ekonomi di sekitar sungai.
- Membuang limbah detergen ke air sungai.
- Membuang bahan kimia limbah pertanian, insektisida, dan pupuk bahan hingga meracuni hewan-hewan dan organisme lainnya.
- Membiarkan sungai terhambat oleh sampah ketika hujan.
- Memancing ikan dengan listrik atau bahan peledak.
- Menebangi pohon dan tumbuhan di sekitar sungai.
- Membuang kotoran hewan di sungai.
- Tidak melakukan pengelolaan limbah cair.
Lantas, apa dampak negatif dari pencemaran sungai?
Ada beberapa dampak pencemaran air, yaitu:
Penyakit: Mengonsumsi air sungai yang sudah tercemar akan menyebabkan penyakit, seperti tifus, kolera, hepatitis, dan sebagainya.
Kerusakan ekosistem: Pencemaran air bisa merusak ekosistem di dalamnya.
Eutrifikasi: Masuknya bahan kimia dalam badan air, lalu mendorong pertumbuhan alga (ganggang). Akibatnya, kehidupan di dalam air akan rusak.
Gangguan rantai makanan: Air yang tercemar akan membawa racun, lalui dikonsumsi oleh hewan air. Tidak menutup kemungkinan, hewan air tersebut dikonsumsi manusia.
(*)
Source | : | Kompas.com,bobo.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |