Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Oknum staf khusus atau Stafsus Wali Kota Baubau diamankan pihak kepolisian lantaran terbukti selingkuh dengan istri orang.
Identitas dari oknum Stafsus Wali Kota Baubau yang selingkuh dengan istri orang itu berinisial HR (40).
Oknum Stafsus Wali Kota Baubau itu nekat selingkuh dengan wanita berinisial FH, yang statusnya adalah istri orang.
Mengutip dari Kompas.com, Wakapolres Baubau, Kompol Bahtiar mengungkapkan, perselingkuhan itu bermula dari perkenalan pelaku dengan FH pada 2016.
Saat itu, pelaku dan FH mengenal satu sama lain melalui pesan di media sosial.
Perkenalan keduanya pun berlanjut hingga FH curhat kepada pelaku mengenai persoalan rumah tangganya.
“Awal perkenalannya melalui pesan di media sosial, kemudian berkembang ke WhatsApp," kata Bahtiar yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).
"Perempuan tersebut curhat kepada laki-laki mengenai persoalan rumah tangganya,” jelasnya.
Curhatan FH itu pun direspon baik oleh pelaku HR.
Melansir dari Tribunnews.com, HR bahkan memberi solusi agar FH bersabar dalam menghadapi masalah rumah tangganya.
Curhatan tersebut pun terus berlanjut hingga akhirnya keduanya saling bertemu pada 2019.
Kompol Bahtiar mengatakan, dalam pertemuan tersebut, pelaku dan FH sempat melakukan hubungan layaknya suami istri.
Bahkan perzinaan tersebut berlanjut hingga 2021 dan dilakukan di beberapa tempat di Kota Baubau.
"Hal tersebut dilakukan kembali pada 2020 di beberapa tempat di wilayah Kota Baubau hingga tahun 2021," kata Bahtiar yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Sabtu (29/10/2022).
Perselingkuhan tersebut akhirnya terbongkar ketika suami FH yang berinisial HS (36) tak sengaja menemukan rekaman percakapan istrinya dengan HR.
Rekaman tersebut berisi percakapan HR dan FH yang telah melakukan hubungan intim.
FH lantas mengaku kepada suaminya bahwa ia telah berselingkuh dan berhubungan badan dengan HR.
Mendengar pengakuan tersebut, HS langsung melaporkan HR ke Polres Baubau.
Pelaku akhirnya ditetapkan jadi tersangka dan diancam Pasal 284 Ayat 1 huruf A KUHP dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Citra Widani |