Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID- Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan berubah jadi tragedi.
Tragedi pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan tersebut hingga Minggu (30/10/2022) telah menewaskan 151 orang.
Dilansir dari Kompas.com, sebagian besar korban tewas akibat Tragedi Halloween di Itaewon itu merupakan perempuan dan anak muda berusia 20-an tahun.
Pesta Halloween itu berubah jadi tragedi setelah kerumunan besar memadati jalan sempit di Itaewon.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat.
"Jumlah korban yang tinggi adalah akibat dari banyak orang yang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom.
Berdasarkan keterengan saksi Moon Ju-young (21), polisi yang bertugas di acara sempat mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.
"Setidaknya 10 kali lebih ramai dari biasanya," katanya.
Acara Halloween itu sendiri merupakan acara pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah Korsel mencabut pembatasan Covid-19 dan social distancing.
Dari gambar-gambar yang beredar di linimasa media sosial, terlihat jelas banyak jenazah yang diletakkan di trotoar sembari ditutupi kain.
Tak hanya itu, terekam pula perjuangan para petugas menyelamatkan para warga dengan cara melakukan CPR.
Bahkan, saking banyaknya korban yang berjatuhan, petugas terlihat putus asa hingga meminta pertolongan pada warga.
Aksi heroik itu terekam dalam akun Twitter @juontor pada Sabtu (29/10/202).
Di unggahan itu, tampak seorang petugas meminta tolong kepada mereka yang selamat untuk membantu memberikan CPR pada para korban.
Dilansir dari Kompas.com, CPR adalah suatu teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya sampai datangnya pertolongan medis.
Orang yang dapat melakukan CPR dianjurkan merupakan orang yang sudah terlatih untuk mencegah kesalahan fatal saat melakukan CPR.
Di video itu, petugas tersebut meminta tolong kepada siapapun yang pernah terlatih melakukan CPR untuk membantu para petugas.
Di antara suara sirine yang menggema, petugas itu terlihat sedikit panik.
Beruntung, banyak warga selamat yang bisa dan mau menolong para korban.
"Tragedi Itaewon...Ini yg paling nyesek sih, betapa putus asanya petugas ampe minta bantuan warga buat bantu CPR," tulis pemilik akun.
Sementara itu, netizen pun ikut bersedih melihat tragedi tersebut.
"Ya ampun ikutan sedih, mereka minta bantuan warga yg bisa CPR, mungkin memang CPR itu harus jadi pengetahuan umum buat semuanya," tulis akun @Yui***.
"Kayanya ga semua orang bisa CPR juga kak, ga bisa asal-asalan juga kan, itu yg ngomong bilang yg udah wamil sm perawat," tambah akun @ema***.
"Astaga sampe minta bantuan gitu," sahut akun @ant***.
"Masih ada warga yang peduli buat maju," tulis akun @E_***.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, pihak berwenang akan menyelediki penyebab pasti bencana tersebut.
Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional atas bencana tersebut. "Ini benar-benar tragis," kata Yoon dalam sebuah pernyataan.
"Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung kota Seoul tadi malam."
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |