Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sebuah tragedi terjadi di Itaewon pada Sabtu (29/10/2022), ketika gelombang massa terjadi di gang sempit selama pesta Halloween.
Dilansir Koreaboo.com pada Minggu (30/10/2022), Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa 151 orang tewas.
Sementara itu lebih dari 150 orang terluka akibat terinjak-injak dalam perayaan ini.
Perayaan Halloween dilaporkan menarik lebih dari 100.000 orang ke distrik yang terkenal dengan kehidupan malamnya yang aktif ini.
Dilaporkan bahwa lebih dari 142 kendaraan darurat dikirim ke daerah tersebut untuk membantu para korban.
Sayangnya karena banyaknya kendaraan berat dan lalu lintas pejalan kaki di daerah tersebut, tenaga medis kesulitan mengakses lokasi lonjakan massa.
Di antara laporan saksi yang dibagikan saat keadaan darurat terjadi, ada sebuah postingan di papan komunitas online yang jadi sorotan.
Postingan itu membagikan video upaya warga sipil untuk membantu para korban selama tragedi mengerikan itu.
Sebuah video yang dibagikan di postingan itu menunjukkan seorang pria berbicara kepada kerumunan orang yang berkumpul di belakang pita peringatan ketika petugas medis darurat memberikan bantuan medis di tempat kejadian.
Dalam video tersebut, pria tersebut pertama kali bertanya dalam bahasa Korea apakah ada sukarelawan yang bersedia maju dan membantu upaya CPR darurat.
"Apakah kita memiliki seseorang yang tahu bagaimana melakukan CPR?" tanya pria yang mengenakan kaus hitam.
"Pria yang telah menjalani tugas militer Anda dan belajar cara melakukan CPR, tolong bantu! Perawat wanita, tolong bantu!" tambahnya.
Pria itu kemudian melanjutkan pernyataannya dalam bahasa Inggris, menanyakan apakah ada perawat atau dokter yang bisa maju dan membantu.
Orang yang mengambil video itu kemudian bertanya, dalam bahasa Korea, apakah seseorang dapat memegang teleponnya sehingga dia dapat membantu karena orang lain juga melangkah di bawah pita peringatan untuk bergabung dalam upaya medis darurat.
Netizen yang melihat hal ini memberikan apresiasi mereka atas upaya mereka yang hanya bisa berdiri sambil menunggu para korban dirawat oleh para profesional medis.
Netizen bersimpati dengan para penonton yang dengan berani mengambil keputusan untuk turun tangan dan membantu.
"CPR itu sulit. Kamu bisa mematahkan tulang rusuk pasien, tetapi kamu harus terus melakukannya. Itulah seberapa besar tekanan yang Anda berikan di dada. Saya harap para sukarelawan tidak terlalu trauma dengan hal ini," komentar netizen.
"Ini tidak seperti para sukarelawan yang pernah berurusan dengan serangan jantung sebelumnya. Pasti menakutkan juga bagi mereka. Apa yang sebenarnya terjadi?” tulis warganet lain.
"Orang-orang seperti mereka membuat dunia berputar. Saya harap mereka tidak menyalahkan diri mereka sendiri karena tidak bisa menyelamatkan para korban," komentar netizen.
“Terima kasih, para relawan, telah melangkah. Itu mungkin bukan panggilan yang mudah," tulis warganet.
"Ya ampun, ini membuatku menangis," komentar netizen lain.
Video lain dari lokasi kerumunan massa menunjukkan orang-orang tanpa lelah melakukan CPR sementara bantuan darurat dan melewati kerumunan untuk menilai setiap korban.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Koreaboo |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Citra Widani |