Grid.ID - Ratusan orang menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan.
Perayaan pesta Halloween di Itaewon berubah jadi tragedi hingga menewaskan 151 korban dan 76 korban luka per Minggu (30/10/2022) pukul 12.30 WIB.
Akibat tragedi Itaewon yang memakan ratusan korban jiwa itu, didirikan kamar jenazah di sebuah gedung di seberang lokasi kejadian.
Para korban jiwa itu diangkut dengan menggunakan tandu beroda dan dipindahkan ke gedung pemerintah untuk diidentifikasi.
Sementara itu, para petugas keamanan, damkar, hingga warga setempat ikut menangani puluhan orang yang tak sadarkan diri dengan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban dalam tragedi Halloween Itaewon.
Melansir dari laman Kompas.com, Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan mengabarkan kondisi WNI yang jadi korban tragedi halloween itu.
Terdapat dua WNI yang menjadi korban tragedi di Korea Selatan hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.
"Sejauh ini terdapat 2 WNI luka ringan akibat insiden perayaaan Halloween di Itaewon," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Minggu (30/10/2022).
Kondisi 2 WNI yang jadi korban tersebut kini telah membaik.
Bahkan, keduanya telah diberikan izin untuk pulang ke rumah.
Kendati begitu, luka ringan seperti apa yang dialami kedua WNI itu tidak diungkapkan lebih lanjut.
Pihak Kemlu RI juga tidak mengungkap terkait identitas 2 WNI tersebut.
"Kedua WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik dan telah pulang dari rumah sakit," ujar Judha lagi.
Pasca-insiden tersebut, KBRI Seoul telah menyiapkan hotline yang dapat dihubungi WNI yang tinggal di Negeri Gingseng itu ke nomor +8210-5394-2546.
Pasalnya, pihak KBRI bersama otoritas setempat masih akan melakukan koordinasi terkait kondisi WNI yang menjadi korban atas peristiwa tragis itu.
"KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan otoritas setempat termasuk rumah sakit terkait kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban," ucap Judha.
Melansir dari Reuters.com, korban sebagian besar terdiri dari remaja dan orang dewasa yang berusia 20-an dan dewasa-muda.
Pasalnya, Itaewong merupakan distrik yang populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan touris mancanegara.
Selain itu, pesta halloween itu digelar setelah 3 tahun absen akibat pembatasan Covid-19 di Korea Selatan.
Kendati begitu, pesta Halloween yang dihadiri ratusan ribu orang itu justru berubah mencekam hingga menimbulkan tragedi.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pun mengumumkan masa berkabung nasional, yakni pada Minggu (30/10/2022) dengan menanggung biaya medis korban luka dan menanggung pemakaman korban meninggal dunia.
"(Pemerintah) akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab insiden itu dan membuat perbaikan mendasar untuk memastikan kecelakaan yang sama tidak terjadi lagi di masa depan," ujar Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
"Hati saya berat dan sulit untuk menahan kesedihan," lanjutnya.
Melansir dari media lokal dilansir via The New York Times, banyak orang tua dan keluarga yang langsung mendatangi lokasi para korban jiwa disemayamkan usai mengetahui tragedi tersebut.
Hal ini lantaran mereka ingin mengetahui apakah orang yang disayanginya turut menjadi korban jiwa tragedi Halloween Itaewon.
Terlebih para polisi sempat mengalami kesulitan untuk mengidentifikasikan para korban.
Kini, tragedi pesta halloween di Itaewon tengah menjadi sorotan hingga internasional.
(*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,New York Times |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |