Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Tragedi pesta Halloween di Itaewon menjadi sorotan.
Melansir Koreaboo.com, menurut Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea Selatan (CDSCHQ), per 30 Oktober pukul 11 malam waktu Korea, gelombang kerumunan Itaewon telah menewaskan 154 orang.
Sementara itu 132 orang terluka dan 36 di antaranya masih dalam kondisi kritis.
98 orang dari 154 korban tewas telah diidentifikasi sebagai perempuan, dan 56 sebagai laki-laki.
Korban tewas terbaru termasuk 11 di usia remaja, 103 di usia 20-an, 30 di usia 30-an, delapan di usia 40-an, satu di usia 50-an, dan satu tidak diketahui.
Selain satu orang yang belum diketahui identitasnya, seluruh korban yang meninggal telah diidentifikasi dan dihubungkan dengan keluarganya.
26 warga negara asing tewas dalam insiden tersebut: lima dari Iran, empat dari China, empat dari Rusia, dua dari Amerika Serikat, dua dari Jepang.
Sisanya berasal dari Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakstan , Uzbekistan, dan Sri Lanka.
Melansir TribunStyle.com, seorang ayah yang putrinya menjadi korban dalam insiden ini mengunggah kisah pilu sebelum anaknya meninggal dunia.
Sang ayah menangis pilu mebaca surat ulang tahun dari sang anak yang dikirim sebelum putrinya itu pergi ke pesta Halloween di Itaewon.
"Ayahku sayang. Terimakasih sudah membuatku lahir ke dunia yang indah ini, aku selalu merasa ini adalah anugerah," tulis sang putri.
"Aku merasa bahagia dapat lahir sebagai anak Ayah. Apakah karena aku berulang tahun? Hari ini sangat spesial," sambungnya.
"Aku ingin menuliskan surat, bukan pesan teks tapi tulisanku tidak bagus. Aku sebenarnya malu mengatakan semua ini," tambahnya.
"Apakah karena aku berulang tahun? Hari ini sangat spesial. Aku ingin menuliskan surat, bukan pesan teks tapi tulisanku tidak bagus," lanjutnya.
"Apakah karena aku berulang tahun? Hari ini sangat spesial. Aku ingin menuliskan surat, bukan pesan teks tapi tulisanku tidak bagus," ungkapnya.
Tak sampai di situ saja, sang putri juga mengucapkan terima kasih karena sang ayah telah membesarkan dirinya.
"Kamu adalah satu-satunya Ayah sekaligus Ibuku. Aku selalu bisa mengandalkanmu dan menceritakan keluh kesahku padamu," tulis sang putri.
"Aku tak baik dalam berkata-kata jadi terimakasih sudah membiarkanku lahir ke dunia di pagi hari," lanjutnya.
"Meski kehidupan sulit, Ayah sangat berjasa membesarkan aku, adik-adik seorang diri," tambahnya.
Diketahui bahwa semasa hidup sosok korban ini adalah gadis yang rajin bekerja dan dekat dengan sang ayah.
Gadis ini bekerja paruh waktu sebagai hair stylish untuk menambah uang guna meraih mimpinya.
Ia juga sempat mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk sang ayah yang menderita leukimia.
(*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | koreaboo.com,TribunStyle |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |