Grid.ID - Borobudur Marathon akan memanggungkan Magelang melalui 13 kuliner dan 9 kriya khas lokal yang tergabung dalam kelompok Pawone untuk menyambut pelari dari berbagai kota di Indonesia.
Festival Pasar Harmoni yang digelar di Candi Pawon, 5 November 2022, menjadi malam apresiasi atau inaugurasi untuk para pelaku UMKM dalam kelompok Pawone tersebut.
Borobudur Marathon telah menjadi ajang ikonik di Jawa Tengah dan salah satu penyelenggaraan maraton paling bergengsi di Tanah Air.
Tahun ini, puncak perlombaan lari Borobudur Marathon akan dilaksanakan pada 12–13 November 2022 dengan kategori Elite Race dan Bank Jateng Young Talent pada 12 November serta Bank Jateng Tilik Candi pada 13 November.
Serangkaian dengan itu, akan dihelat pula Race Expo di Grand Artos Hotel & Convention, Magelang pada 11–12 November 2022.
Borobudur Marathon sejak mula dirancang dengan semangat membangkitkan wisata olahraga atau sport tourism di kawasan Magelang dan yang lebih luas, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peluncuran Borobudur Marathon tahun ini, ajang ini menjadi pemacu kebangkitan ekonomi, wisata, sekaligus ruang kaderisasi atlet jarak jauh, baik tingkat lokal maupun nasional.
Terkait wisata olahraga tersebut, dari sisi daya tarik wisata sendiri, kawasan ini sudah amat unggul dengan adanya Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.
Untuk menyokong potensi ini, hal-hal yang mendukung aktivitas berwisata juga perlu ditingkatkan.
Ini bisa dilakukan antara lain dengan menggandeng dan mengakselerasi pelaku-pelaku UMKM di sekitar Candi Borobudur.
Peran UMKM di Magelang amat penting, terlebih dalam konteks pariwisata.
Baca Juga: Warga Medan Rasakan Semarak Borobudur Marathon Lewat Bank Jateng Friendship Run
Produk dan jasa yang ditawarkan pelaku UMKM akan menjadi etalase budaya dan memperdalam pengalaman berwisata.
Dikatakan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, kegiatan usaha dari masyarakat ini juga cukup signifikan dalam menambah pendapatan daerah.
“Bisnis UMKM di Magelang menjadi pendorong ekonomi daerah, membuka lapangan pekerjaan baru, serta menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Jawa Tengah,” ujar Supriyatno.
Dilatari hal tersebut, harian Kompas sebagai penyelenggara Borobudur Marathon mencetuskan inisiatif Pawone pada 2019.
Pawone merupakan kelompok UMKM lokal di bidang kuliner dan kriya yang terkurasi dan diberi pendampingan.
Mereka akan menampilkan produk-produk mereka di Borobudur Marathon, yang menjadi etalase kecil akan kekayaan budaya lokal.
“Kompas menggagas Pawone untuk menggali potensi lokal, memberdayakan warga, dan meningkatkan keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan ekonomi dan pariwisata
“Di samping tentu saja memeriahkan Borobudur Marathon, kami berharap hal ini memberi dampak lebih panjang bagi pelaku UMKM, seperti meningkatnya kualitas produk, berkembangnya keterampilan pengelolaan keuangan, bertambahnya jejaring, dan lebih luasnya pemasaran,” Vice General Manager Event Kompas Budhi Sarwiadi.
Hal tersebut juga selaras dengan tagline “Stronger to Victory” yang diusung Borobudur Marathon tahun ini.
Setelah berjuang menghadapi tantangan, terutama karena pandemi dua tahun belakangan, kali ini peserta Borobudur Marathon maupun masyarakat Jawa Tengah diajak bersama-sama membawa energi positif untuk menyongsong kemenangan dalam arti luas.
Eksplorasi Budaya Lokal
Tahun ini, sebanyak 13 pelaku usaha di bidang kuliner dan 9 pelaku usaha di bidang kriya terlibat dalam Pasar Harmoni, gelaran bazar dari kelompok Pawone.
Selain pada Festival Pasar Harmoni yang dilangsungkan 5 November, mereka akan hadir pula pada Race Expo di Grand Artos Hotel & Convention pada 11–12 November serta di Taman Lumbini pada 13 November bersamaan dengan gelaran ajang lari half-marathon Bank Jateng Tilik Candi.
Beragam kreasi kuliner dan kriya wujud eksplorasi budaya oleh warga lokal akan membuat Borobudur Marathon lebih semarak.
Kuliner yang bisa dinikmati antara lain siomay beong (ikan endemis Magelang), seblak lethek yang menggunakan mi lethek, dawet ireng ketan hijau, soto bebek, nasi telang, jamu, dan minuman herbal.
Sementara itu, kriya yang akan dipamerkan antara lain kain ecoprint, batik, wayang, dan kerajinan kayu.
Produk-produk karya UMKM lokal itu telah dikurasi dan melalui proses pendampingan oleh para mentor.
Di bidang kuliner, mentor yang terlibat adalah Chef Yulianto Rossy dan Chef Iqbal Batubara dari Plataran Borobudur Hotel & Resort serta Chef Kabul Matrifai dari Villa Borobudur Resort.
Sementara itu, mentor di bidang kriya adalah pemilik Kaloka Pottery Fransisca Puspitasari, pemilik Mr. Pack Packaging Rio Setia Monata, dan pemilik Thirteen Craft Kornelius Mangundarsono.
Chef Yulianto Rossy mengatakan, saat ini potensi kuliner di Magelang cukup menggembirakan karena banyak UMKM yang memanfaatkan bahan lokal dari Magelang.
Ia juga mengaku sangat antusias menjadi salah satu mentor Pawone.
“Di bidang kuliner, pendampingan mencakup yang pertama rasa makanan itu sendiri. Kedua, hygiene atau kebersihan. Ketiga, komposisi.”
“Kami mengevaluasi keseimbangan komposisi pada makanan yang disajikan.”
“Yang terakhir, pengemasan atau packaging-nya. Kami berusaha mendorong mereka untuk mengurangi limbah plastik”
“Makanan bisa dikemas atau dihidangkan dengan misalnya boks karton, daun pisang atau jati, besek, atau wadah dari bambu,” tutur Rossy.
Para pelaku UMKM merasakan manfaat langsung dari pendampingan ini.
Anggelika Dhea Kusumawati, pelaku usaha Seblak Lethek Mbah Jago, misalnya, mendapat masukan berarti dari pendampingan ini.
Mulanya, jenis mi yang ia gunakan untuk olahan seblaknya adalah mi kuning pada umumnya.
Pada saat pendampingan, ia menggali kekhasan Magelang dan mengganti mi kuningnya dengan mi lethek, mi dari bahan baku tepung aren.
Retno, pelaku usaha Amung Godhong Ecoprint, juga mengatakan bergabung dengan Pawone menjadi pengalaman berharga.
“Saya bisa menambah jejaring, berkesempatan menampilkan produk di event Friendship Run dengan penjualan yang juga bagus, serta mendapatkan pendampingan tentang produk dan pengemasan,” cerita pembuat kerajinan kain ramah lingkungan ini.
Bank Jateng sebagai sponsor utama penyelenggaraan Borobudur Marathon ikut mendorong pula perkembangan UMKM di Jawa Tengah.
Bank Jateng melakukan sejumlah upaya, antara lain edukasi literasi keuangan dalam konteks pengelolaan usaha dan memberikan pinjaman modal bagi UMKM untuk menumbuhkan usahanya.
“Selain itu, Bank Jateng memberikan pendampingan untuk pengembangan kapasitas usaha dan memfasilitasi layanan keuangan digital dengan hadirnya QRIS,” tambah Supriyatno.
Pada ajang Pasar Harmoni di seluruh rangkaian Borobudur Marathon, Bank Jateng juga memastikan kemudahan pembayaran dengan menawarkan penerimaan pembayaran QRIS menggunakan aplikasi berbasis Android untuk pedagang.
Di samping itu, ada pula aplikasi Bima Mobile dengan fitur pembayaran terintegrasi QRIS untuk pembeli.
Borobudur Marathon Powered by Bank Jateng adalah ajang untuk merayakan kegembiraan berolahraga sekaligus kekayaan budaya lokal.
Jadilah bagian dari pesta tahunan ini, rasakan keseruan untuk #MenjadiLebihGayeng. (*)
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |