Glatter menjelaskan bahwa seseorang mungkin lebih rentan terhadap cedera dari cupang jika mereka memiliki gangguan jaringan ikat yang ada.
Menurut dia, hal itu dikarenakan cupang membuat kerusakan pada arteri karotis dari tekanan langsung untuk waktu yang lama.
Hal ini dapat menyebabkan robekan atau cedera pada dinding pembuluh darah, yang mengarah pada pembentukan bekuan darah.
Akibatnya, pembekuan darah dapat berjalan ke arteri yang lebih kecil di otak yang kemudian menyebabkan stroke.
“Setiap gerakan leher yang tiba-tiba termasuk batuk atau bersin yang kuat, atau bahkan manipulasi agresif oleh chiropractor dapat menyebabkan diseksi arteri karotis,” jelas Glatter.
"Ini pada dasarnya menjelaskan bagaimana cupang bisa menyebabkan stroke," lanjut dia.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,GridHEALTH |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Silmi |