Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Penyanyi solo Afgan menyoroti aturan baru yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta terkait konser musik di Jakarta yang diperketat.
Hal ini merupakan buntut dari konser Berdendang Bergoyang yang membuat banyak korban jatuh pingsan akibat melebihi kapasitas.
Dengan lebih diperketatnya soal aturan konser, Afgan mengaku khawatir kesulitan mendapatkan izin untuk menggelar konser.
"Sekarang diturunin kan kapasitasnya jadi cuma 70 persen, jadi ada sedikit nggak jelas juga, sudah dapet perizinan," kata Afgan saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu, (12/11/2022).
Pelantun 'Panas Asmara' ini juga berpesan kepada para pihak penyelenggara agar mematuhi peraturan yang berlaku, terutama soal kapasitas penonton.
"Aku pengen bilang bahwa kepada penyelenggara festival, mungkin yang baru pertama kali, yang belum lama harus bisa lebih mematuhi aja, kapasitasnya berapa, harus dipatuhi," tutur Afgan.
"Jangan sampai over capacity dan dipaksakan sampai korban berjatuhan juga, harus dipentingkan juga safety buat yang menonton," sambungnya.
Selain itu, penyanyi berusia 33 tahun ini juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia terhadap konser atau festival musik yang ada.
Namun, jangan sampai penonton konser lepas kendali hingga merugikan orang-orang di sekitar yang ingin menikmati konser.
"Aku sebenarnya pengen banget ngomong ini, kayanya lebih ke kita harus sadar diri semuanya, karena kita semua kangen sama pertunjukan musik, pasti ada rasa kangen, tapi jangan sampai lepas kendali," ujar Afgan.
Baca Juga: Afgan Bocorkan Akan Bikin Album Baru, Bakalan Gaet Artis KPOP Lagi
"Inget juga sama sekeliling kita, jangan sampai merugikan orang lain, tetap tertib," tambahnya.
Afgan kemudian berpesan agar ke depannya, penikmat dan penonton konser musik supaya lebih peduli terhadap satu sama lain.
"Untuk para pecinta musik, harus sama-sama peduli satu sama lain," tutupnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |