Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sebagai kain asli nusantara, harga batik tulis asli di Indonesia bisa dikatakan tidak murah.
Bahkan, ada batik yang dibandrol dengan harga ratusan juta seperti Batik Tiga Negeri dan Batik Halus Cirebon.
Dian Sastrowardoyo sendiri mengakui bahwa meskipun asli Indonesia, harga batik tulis memang cukup mahal.
Inilah yang kemudian membuat Dian Sastro beranggapan bahwa batik merupakan pakaian yang mewah.
Namun, ini dikarenakan proses membuat batik yang tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama.
“Batik itu pada dasarnya memang pakaian mewah, karena proses (pembuatannya) itu sangat rumit dan sangat bertahap, bukan pabrikan gitu ya kalau batik tulis beneran,” kata Dian Sastro dalam acara Lazada Women’s Fest di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (12/11/2022).
Aktris berusia 40 tahun ini bahkan menyebutkan bahwa bangsa di Thailand menyebut bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kaya.
“Dari zaman (kerajaan) Majapahit aja orang di Champa, orang di Thailandnya aja tuh, di Negeri Atas Awan, me-refer kita bangsa di bawah tuh sebagai bangsa yang memang isinya orang kaya semua,” ucap Dian.
“Memang bangsa kita tuh bangsa mahal sebenernya,” tambahnya.
Alih-alih kain batik di pasaran yang harganya lebih murah, pemain film ‘Ada Apa dengan Cinta?’ ini merekomendasikan kain batik yang dibuat dengan proses campuran.
Sebab, kain batik di pasaran yang harganya murah sejatinya bukanlah batik, melainkan kain yang diprin dengan corak batik.
Dian Sastro menyebutkan bahwa kain batik dengan proses campuran yaitu tulis dan cap bisa jadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan batik tulis murni.
“Kalau mau batik yang affordable mungkin bisa dilihat batik yang sistemnya campuran. Bukan sistem tulis, tapi batik yang prosesnya campur cap dan tulis, atau yang lebih cap. Asal jangan print, kalau print itu namanya bukan batik, itu kain print,” pungkas Dian.
(*)
5 Shio Paling Cocok dengan Pasangan Tipe Family Man, Sama-sama Berorientasi pada Keluarga
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Silmi |