Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Masih banyak kaum adam di Indonesia yang beranggapan bahwa pria sejati tidak memerlukan skincare.
Kebanyakan masih menilai bahwa skincare hanyalah untuk wanita dan pria yang menggunakan skincare bukanlah pria sejati.
Pola pikir seperti inilah yang dimaksud dengan toxic masculinity yang sayangnya masih dialami kaum adam di Indonesia.
Toxic masculinity adalah atau maskulinitas beracun didefinisikan sebagai sebuah stigma yang membuat pria percaya bahwa mereka terlahir kuat.
Stigma ini membuat pria enggan menggunakan skincare, karena secara tidak langsung menunjukkan kelemahannya.
Padahal, menurut dokter estetika, dr. Kamilah Aljaidi, skincare dibutuhkan baik untuk wanita maupun pria.
“Skincare nggak kenal gender,” kata dr. Kamilah Aljaidi dalam acara Lazada Women’s Fest di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (12/11/2022).
Tak hanya itu, dr. Kamilah Aljaidi juga menegaskan bahwa skincare tidak digolongkan untuk pria dan wanita.
Menurutnya, hal itu merupakan teknik marketing di mana skincare untuk pria biasanya mengandung bahan yang lebih kuat.
“Nggak ada skincare buat laki laki, nggak ada skincare buat perempuan. Itu mah teknik marketing Skincare itu kandungannya sesuai kebutuhan. (Skincare for) men itu cuman dikuat-kuatin aja (bahannya), misalnya ada tambahan kandungan charcoalnya biar makin mengurangi kadar minyak,” jelas dr. Kamilah.
Itu sebabnya, pria maupun wanita yang ingin menggunakan skincare harus mengetahui tipe kulitnya sendiri.
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |