Grid.ID - Di balik kemeriahan pembukaan Piala Dunia 2022, ada ratusan orang yang menderita dalam penantian.
Ratusan orang itu adalah buruh migran yang disewa untuk bekerja di sejumlah stand yang memeriahkan pertandingan pembuka Piala Dunia 2022.
Dilaporkan New York Times, Minggu (20/11/2022), ada sebanyak 200 lebih buruh migran yang direkrut di hari pertama Piala Dunia 2022.
Mereka disebutkan harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tugas.
Parahnya, mereka ditelantarkan tanpa makanan, air, dan fasilitas toilet selama 7 jam.
Berdiri di depan stadion Al Bayt di Al Khor, rombongan pekerja itu berusaha mati-matian untuk menghubungi majikan mereka.
Beberapa pekerja mengatakan mereka telah diminta untuk melapor ke fasilitas terdekat arena sebelum pukul 10.00 pagi atau sembilan jam sebelum pertandingan dimulai.
Namun upaya mereka itu tidak membuahkan hasil.
Kebanyakan pekerja yang direkrut Piala Dunia 2022 berasal dari India.
Mereka mengatakan, telah menandatangani kontrak untuk bekerja di Piala Dunia 2022 dengan upah di bawah 1.000 Dolar AS (Rp 15 juta) selama 55 hari.
Mereka juga hanya mendapatkan satu kali makan sehari.
"Ini pengalaman yang sangat buruk," kata salah satu pekerja yang direkrut.
Buruh itu menolak menyebutkan namanya karena takut akan membuat marah atasannya.
"Koordinator kami menyuruh kami datang ke sini sebelum jam 9 pagi, tetapi tidak ada orang di sini," kata dia.
Mereka hanyalah sebagian kecil dari pasukan pekerja bergaji rendah yang disewa Qatar untuk mempersiapkan negara itu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Organisasi hak asasi manusia memperkirakan beberapa ribu migran telah meninggal akibat cedera, kepanasan, dan masalah kesehatan saat Qatar mulai membangun stadion senilai 200 miliar dolar AS untuk mempersiapkan Piala Dunia 2022.
Namun Qatar membantah kabar tersebut. Pihaknya menyebutkan bahwa hanya beberapa pekerja yang meninggal terkait pekerjaan.
Di luar itu, buruh meninggal karena sejumlah faktor seperti usia hingga cuaca.
Tapi pada Minggu kemarin, ada sekitar 20 wanita asal Filipina yang disewa untuk menjual syal juga mengaku ditelantarkan.
Tiga jam setelah tiba di stadion, mereka tidak menemukan perusahaan yang mempekerjakan mereka.
"Kami sudah berjalan terlalu jauh, ini tidak bagus," kata salah seorang wanita.
Mereka juga sudah mencoba menghubungi perwakilan perusahaan namun tanpa hasil.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Silmi |