Grid.ID- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat (Jabar), pada Senin (21/11/2022) meninggalkan banyak kisah pilu.
Salah satunya datang dari para pengungsi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar.
Desa Cibulakan merupakan satu di antara wilayah terdampak gempa Cianjur paling parah.
Di sana, ratusan rumah rusak, banyak korban meninggal dunia dan luka-luka, mereka yang selamat pun kini harus tinggal di tenda pengungsian.
Kondisi itu diperparah dengan tertutupnya akses jalan menuju desa tersebut akibat longsoran tanah, sehingga mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban meninggal dunia ke rumah sakit.
Tidur dengan 11 jenazah Rosidah, salah satu pengungsi yang berasal dari Desa Cibulakan mengungkapkan, ratusan rumah di wilayah tempat tinggalnya mengalami rusak parah akibat gempa.
Warga pun bahu-membahu membangun tenda pengungsian yang terbuat dari terpal seadanya.
Bahkan, salah satu terpal yang digunakan merupakan sisa dari kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.
Rosidah mengatakan, tenda itu bukan hanya ditempati oleh para korban yang selamat, namun 11 jenazah warga yang tewas juga dibaringkan di dalamnya.
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran mobil jenazah kesulitan menuju lokasi akibat akses jalan tertutup material longsor.
"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah, jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sedangkan warga di depan sini," kata Rosidah, Rabu (23/11/2022), dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi IPAS Kelas 5 SD, Mengapa Indonesia Rawan Gempa Bumi dan Apa Penyebabnya?
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |