Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Seorang remaja ditangkap polisi karena diduga membunuh kakak, ibu, dan ayahnya sendiri.
Melansir dari Kompas.com, DDS (17) dibekuk di rumahnya sendiri di daerah Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Terduga pelaku merupakan anak kedua dari keluarga ini.
Ia tega menghabisi nyawa ayahnya bernama Abbas Ashar (58), ibu pelaku, Heri Riyani (54), dan kakak pelaku, Dhea Choirunnisa (24).
"DDS merupakan anak kedua," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy.
DDS mengaku mencampur racun ke dalam teh dan kopi yang diberikan ke kakak, ibu, dan ayahnya.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," sambungnya.
Dilansir Grid.ID dari Tribunnewsmaker.com pada Selasa (29/11/2022), DDS rupanya sudah 2 kali mencoba meracuni keluarganya.
Pada percobaan pertama, ia memakai dawet, tetapi karena dosis racunnya kurang, nyawa kedua orang tua dan kakaknya pun masih selamat.
Pada percobaan keduanya, DDS berhasil melakukan perbuatannya ini.
"Rabu yang lalu sudah mencoba (meracuni para korban). Beli dawet( sudah dibubuhi racun) untuk beberapa orang, tapi tidak sampai menyebabkan kematian. Kadarnya rendah, hanya mual-mual," jelas Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Pada percobaan kedua, DDS menambahkan dosis racun ke dalam teh dan kopi yang diberikan ke kedua orang tua dan kakaknya.
Motif pembunuhan DDS pun diketahui karena anak kedua ini merasa sakit hati dibebani oleh perekonomian keluarga.
Sang ayah baru saja pensiun dan butuh banyak biaya untuk terapi pengobatan.
Sumber penghasilan keluarga hanya dari pensiunan sang ayah.
Sementara Dhea dan DDS sama-sama sedang tak bekerja.
Dhea sendiri baru saja keluar dari pekerjaannya.
DDS sakit hati karena ia merasa bahwa hanya ia yang dibebani biaya keluarga.
"Anak pertama (Dhea) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja," kata Sajarod.
"Tapi dia (Dhio) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," tambahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |