Ferdy Sambo kemudian memaki Brigadir J dan merencanakan pembunuhan bawahannya itu.
"Kurang ajar anak itu, dia sudah tidak menghargai saya, dia sudah menghina harkat dan martabat saya," kata Ferdy Sambo pada Bharada E.
"Memang harus dikasih mati anak itu," timpal Ferdy Sambo.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Rabu (14/12/2022), Bharada E mengaku berdoa dua kali sebelum peristiwa pembunuhan Brigadir J.
Pertama kali ia berdoa setelah diberi perintah oleh Ferdy Sambo.
Bharada E berdoa ddi toilet rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
"Saya juga nggak tahu mau cerita ke siapa, Yang Mulia. Pikiran saya masih blank, saya masuk ke toilet, Yang Mulia. Saya sempat berdoa di toilet," kata Bharada E.
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).
Setelah dari kamar mandi, Bharada E keluar dan bertemu dengan tersangka lainnya.
Ia dan tersangka lainnya pun pergi ke rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Bharada E kembali berdoa ke dua kalinya di salah satu kamar kosong di rumah itu.
"Saya takut juga, Yang Mulia, pada saat itu. Saya berdoa lagi. Saya lihat ada kamar terbuka, saya masuk, saya berdoa lagi di situ, Yang Mulia," ungkap Bharada E.
Bharada E berharap agar Ferdy Sambo membatalkan rencana pembunuhan ini.
"Saya berdoa, saya minta, Tuhan nggak jadi kejadian ini, biar Tuhan ubahkan pikiran Pak Sambo, Yang Mulia, pada saat itu. Nggak jadi rencananya Pak Sambo," ucap Bharada E.