Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Hari ini, Rabu (14/12/2022), Ferdy Sambo dkk kembali menjalani sidang kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Agendanya adalah mendengarkan keterangan dari para saksi ahli.
Dalam persidangan kali ini, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kompak hadir dengan kemeja warna putih.
Namun, rupanya ada interaksi pasangan suami istri ini yang menarik perhatian.
Terpantau dari akun Instagram @lambe_danu_official99, Rabu (14/12/2022), saat itu Putri Candrawathi tampak berjalan menuju ke tempat duduk di samping pengacaranya.
Sedangkan Sambo berjalan keluar dari sisi pengacara.
Namun, saat Putri Candrawathi sudah duduk di sisi pengacara, Sambo tampak berbicara pada sang istri.
Memang tak terdengar apa yang diucapkan Sambo.
Akan tetapi, banyak yang menyoroti ekspresi Sambo yang terlihat marah.
Menyaksikan video ini, netizen pun langsung menduga bahwa rumah tangga Sambo dan Putri tak harmonis.
Berbeda dengan apa yang selalu mereka tampilkan di media.
Namun, ada pula yang menebak bahwa kemarahan Ferdy Sambo disebabkan dugaan perselingkuhan Putri.
"Pak Sambi baru tau hasi Lie detector nya bu PC tentang perselingkuhan," ujar @pamellatupessy.
Dugaan ini bukannya tak berdasar, pasalnya dalam persidangan hari ini ahli poligraf Aji Febriyanto Ar-Rosyid yang menjadi saksi menyebutkan bahwa Putri terindikasi melakukan kebohongan soal perselingkuhan.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (14/12/2022), Aji menyebut bahwa Putri menyangkal saat diberi pertanyaan apakah dirinya berselingkuh dengan Brigadir J.
Sementara hasil tes poligrafnya menyebut bahwa keterangan Putri ini bohong.
Kemudian untuk hasil tes Ferdy Sambo dinyatakan berbohong terkait pengakuannya soal tak ikut menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tak sembarangan, Aji menyebut bahwa hasil tes ini memiliki keakuratan sebesar 93 persen.
"Sesuai jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika untuk teknik yang kita gunakan, yaitu Tahiat City, memiliki keakuratan di atas 93 persen," kata Aji.
Sedangkan, 7 persen sisanya tergantung keahlian dari pemeriksa.
Semakin ahli pemeriksanya, maka keakuratannya akan semakin tinggi.
"Semakin pandai seorang pemeriksa maka nilai keakuratan pemeriksaan ini akan semakin tinggi."
"Untuk nilai ambang bawahnya adalah 93 persen," terangnya.
(*)
Source | : | Instagram,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |