Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Hotman Paris Hutapea memberikan pesan kepada anak muda yang ingin menikmati masa tua seperti dirinya.
Pengacara kondang berusia 63 tahun ini memang telah dikenal karena gaya hidupnya yang kelewat mewah.
Namun, kesuksesan Hotman Paris sekarang ini merupakan buah dari kerja kerasnya sejak muda selama puluhan tahun.
Hotman Paris mengungkapkan bahwa sebelum sukses, ia pernah menjadi ‘kacung’ selama 10 tahun lamanya.
“Anda mungkin nggak tahu, saya ini 10 tahun jadi anak buahnya berbagai pengacara bule. 10 tahun saya kacungnya berbagai pengacara bule,” kata Hotman ketika ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (3/12/2022).
Bahkan, Hotman pernah menjadi anak buah Dr. Nono Anwar Makarim yang merupakan ayah dari Menteri Pendidikan RI Nadhiem Makarim.
Saat itu Hotman juga dipindahtugaskan ke Sydney, Australia, untuk membantu total 700 pengacara bule di sana selama 4 tahun.
“Saya dikirim ke Australia, di kantor pengacara yang pengacaranya 700 orang. Saya jadi kacungnya 700 pengacara bule di Sydney 4 tahun,” lanjut Hotman.
Semua itu rela dilakukan Hotman Paris karena ia sadar, untuk menjadi pengacara hebat dibutuhkan jam terbang yang tinggi.
Namun, selain bekerja keras untuk mendapatkan pengalaman, Hotman Paris juga menekankan untuk tidak terpaku dengan gaji.
Hotman Paris pun berpesan kepada anak muda agar mulai belajar berbisnis supaya ada sumber penghasilan lain.
“Saran saya kepada anak muda, usahakan sambil kamu kerja, mulai tekuni bisnis sampingan. Nah, itu tuh. Jangan terpaku sama gaji tok,” ucap Hotman.
Menurut Hotman, untuk menjadi kaya raya, seseorang perlu menjadi seorang pengusaha.
Untuk itulah anak muda perlu belajar berbisnis supaya suatu hari nanti bisa mendapatkan penghasilan walau sudah pensiun.
“Jadi untuk anak muda, usahakan (selain) dapat gaji tok, tapi belajar bisnis lain. Karena untuk jadi kaya harus jadi pengusaha,” pungkasnya.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |